Audiensi Layanan UKBI Adaptif Merdeka bagi Civitas Academica Universitas Negeri Jakarta

Audiensi Layanan UKBI Adaptif Merdeka bagi Civitas Academica Universitas Negeri Jakarta

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melakukan audiensi tentang layanan UKBI Adaptif Merdeka dengan para civitas academica di Universitas Negeri Jakarta. Audiensi tersebut dipimpin oleh Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni dan dihadiri oleh para civitas academica mulai dari wakil dekan dan para koordinator program studi di Fakultas Bahasa dan Seni pada Senin, 8 Agustus 2022 di Gedung Dewi Sartika lantai 4 Ruang 408, Kampus Universitas Negeri Jakarta.

 

Dr. Liliana menyampaikan bahwa UKBI Adaptif Merdeka menjadi peluang program dan pendukung kompetensi lulusan di 14 program studi yang sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki oleh Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta. UKBI Adaptif Merdeka ini bermanfaat bagi mahasiswa. Tes UKBI sejak awal akan menggambarkan pemetaan kebutuhan mahasiswa. Pemetaan kompetensi mahasiswa akan menjadi rujukan fakultas dan prodi untuk membuat program pelatihan yang mendukung peningkatan kompetensi mahasiswa. Setelah melalui tes dan lulus, mahasiswa diharapkan dapat berkomunikasi dengan baik dan benar.

 

Pada kesempatan yang sama, Dr. Muh. Abdul Khak, M.Hum. selaku Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menuturkan bahwa UKBI Adaptif Merdeka yang diluncurkan pada tanggal 29 Januari 2021 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini mempunyai keunggulan dalam menguji kemahiran berbahasa dengan tingkat presisi yang tinggi. Selain itu, UKBI Adaptif Merdeka ini juga dapat mengukur berbagai jenjang kemahiran dari yang terendah hingga tertinggi pada lintas waktu dan tempat secara efektif dengan jumlah soal yang berbeda untuk setiap peserta uji. Hal itu bergantung pada estimasi kemampuan peserta uji. Kemudian, dari segi waktu uji, program ini relatif lebih efisien untuk setiap peserta.

 

Dalam UKBI Adaptif Merdeka terdapat empat seksi, yaitu mendengarkan, merespons kaidah, membaca, dan menulis. Berdasarkan jenjang kemahiran, UKBI Adaptif Merdeka ini mempunyai tujuh predikat, yaitu Istimewa, Sangat Unggul, Unggul, Madya, Semenjana, Marginal, dan Terbatas. Sasaran dari Program UKBI Adaptif Merdeka adalah dosen, guru, pelajar dan mahasiswa, pejabat struktural, penutur asing, kalangan profesional, dan pejabat fungsional.

 

Koordinator KKLP UKBI Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Dr. Atikah Solihah, menjelaskan hak dan kewajiban simulasi UKBI Adaptif bagi lembaga yang berwenang. Atikah menyampaikan bahwa hak lembaga yang telah diberi hak akses atas aplikasi ini adalah dapat menggunakan aplikasi simulasi sesuai dengan kebutuhan, dapat mengakses data hasil pelatihan peserta simulasi, dapat membuat jadwal simulasi, dan lembaga berhak memberi hak akses simulasi kepada siapa saja yang berada di bawah kewenangannya. Sementara itu, kewajiban lembaga yang telah diberi hak akses atas aplikasi ini adalah menjaga kerahasiaan kode akses simulasi dan data peserta dari simulasi. Kewajiban lain adalah lembaga melaksanakan simulasi sesuai dengan jadwal.

 

Lebih lanjut, Dr. Atikah Solihah menjelaskan bahwa hak akses terhadap simulasi ini adalah dua tahun dan dapat diperpanjang kembali. Hak akses dapat dihentikan sewaktu-waktu jika lembaga melanggar kewajibannya. Adapun alur dari pengelolaan simulasi UKBI Adaptif Merdeka adalah (1) lembaga mendaftar; (2) lembaga setuju mengelola; (3) lembaga mendapat akun kelola dari Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra; dan (3) lembaga merancang program simulasi serta membuat laporan.

 

Berkenaan dengan adanya kendala pada sistem pembayaran, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa akan memfasilitasi tes UKBI ini secara gratis. Selain itu, dengan adanya dukungan dari 14 prodi di Fakultas Bahasa dan Seni, diharapkan perencanaan mengenai UKBI sebagai salah satu syarat kelulusan ini semakin matang. (Sangga dan Andhika)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa