Konsinyasi Pemutakhiran KBBI

Konsinyasi Pemutakhiran KBBI

Jakarta, 27 September 2022—Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kemendikbudristek melalui Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra menyelenggarakan kegiatan Konsinyasi Pemutakhiran KBBI yang dilaksanakan selama empat hari pada tanggal 27—30 September 2022 di Century Park Hotel, Jakarta. Kegiatan pemutakhiran KBBI ini merupakan bagian dari pengembangan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dilakukan dua kali setahun.

Pemutakhiran KBBI merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan April dan Oktober. Pemutakhiran KBBI meliputi pemutakhiran data KBBI daring dan luring. Bahan pemutakhiran KBBI berasal dari inventarisasi kosakata bahasa Indonesia dan bahasa daerah, baik yang diusulkan oleh tim Perkamusan dan Peristilahan maupun masyarakat umum.

Sebelum KBBI dimutakhirkan pada bulan April dan Oktober, tim redaksi mengadakan rapat redaksi rutin seminggu sekali dan bersidang dalam konsinyasi sebanyak dua kali. Selain diikuti oleh tim redaksi, konsinyasi tersebut juga diikuti oleh para pakar dari berbagai bidang ilmu. Para pakar tersebut membedah KBBI secara spesifik, terutama terkait format, entri, dan definisi. Pakar yang diundang disesuaikan dengan kebutuhan pemutakhiran data. Misalnya, ketika pemutakhiran KBBI difokuskan pada verifikasi data untuk ranah fauna, para pakar dari Badan Riset dan Inovasi Nasional diundang untuk memperbaiki, melengkapi, serta memverifikasi entri dan definisi fauna. Para pakar dan tim redaksi dikumpulkan dalam beberapa kelompok untuk membahas entri yang telah diverifikasi oleh para pakar. Hasil yang diharapkan dalam konsinyasi ini adalah setiap kelompok menghasilkan entri yang telah diverifikasi, diusulkan, dan divalidasi untuk pemutakhiran KBBI.

Dalam sambutannya, Imam Budi Utomo, Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, menyampaikan bahwa saat ini KBBI memiliki entri yang berjumlah 116.787 entri dan penambahan entri KBBI di tahun ini ditargetkan mencapai 2.300 entri. Penambahan entri ini merupakan hasil Sidang Komisi Bahasa Daerah sebagai bagian dari pemerkayaan kosakata. Selain diperoleh dari hasil SKBD, pemerkayaan kosakata juga diperoleh melalui penghimpunan usulan dari masyarakat umum.

“Pemerkayaan makna atau definisi perlu untuk dilakukan sehingga dapat memperkaya pemaknaan entri yang ada di KBBI. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa juga memiliki istilah bidang ilmu yang jumlahnya mencapai 350.000 entri. Namun, entri tersebut tidak semua dapat masuk ke dalam KBBI karena istilahnya yang khusus atau teknis,” ujar Imam. Imam berharap kegiatan pemutakhiran KBBI ini dapat mencapai target yang ditentukan.

Konsinyasi Pemutakhiran KBBI yang dilakukan dua kali dalam setahun merupakan langkah persiapan akhir tim redaksi untuk membahas entri-entri baru dan perbaikan-perbaikan entri yang menjadi bahan pemutakhiran. Cara kerja konsinyasi berbeda-beda tergantung pada fokus pemutakhiran data. Pakar yang diundang juga membahas usulan entri sesuai data yang akan dimutakhirkan. Pakar yang diundang merupakan pakar bahasa, bidang ilmu, atau editor KBBI yang berasal dari luar Badan Bahasa. Setiap konsinyasi akan menghasilkan calon data pemutakhiran serta kesepakatan-kesepakatan tim redaksi dan pakar untuk pola pendefinisian dan perbaikan entri.

Kegiatan pemutakhiran kedua ini melibatkan empat pakar bidang ilmu dari BRIN, khususnya fauna (ikan laut) dan flora (pohon, liana, terna, dan perdu) untuk memverifikasi entri yang terdapat dalam KBBI. Sementara itu, kelompok penyuntingan akan memproses usulan kosakata bahasa daerah dari hasil Sidang Komisi Bahasa Daerah (SKBD) dan usulan yang masuk dari masyarakat umum melalui laman kbbi.kemdikbud.go.id.

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa