Budayakan Berliterasi Sejak Usia Dini

Budayakan Berliterasi Sejak Usia Dini

Jakarta, 30 September 2022Sekertaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, menerima kunjungan dari Rustin Harwanti selaku Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan daerah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, di kantor Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Rawamangun, Jakarta. Kunjungan ini sebagai langkah awal untuk menjalin kerja sama dalam rangka mengembangkan literasi di daerah Kabupaten Banyumas.

Pada kesempatan kali ini, Rustin Harwanti menjelaskan beberapa rencana kerja sama yang akan dilakukan, yaitu literasi, revitalisasi bahasa penginyongan, dan kunjungan perpustakaan.

Pada pertemuan tersebut, Hafidz Muksin menyampaikan tiga program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, yaitu, Literasi Kebahasaan dan Kesastraan, Pelindungan Bahasa dan Sastra, dan Internasionalisasi Bahasa Indonesia. “Saat ini fokus literasi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa adalah penyediaan buku-buku pendukung literasi kelas awal, seperti PAUD dan SD di wilayah 3T,” ujar Hafidz. “Tahun 2022 kami sudah mencetak kurang lebih 12 juta eksemplar buku yang didistribusikan ke 7.600 satuan pendidikan,” sambungnya. Selain mencetak buku, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa juga membuat buku digital yang dapat dilihat di laman https://budi.kemdikbud.go.id/. Laman tersebut juga dapat diakses melalui aplikasi Halo Bahasa yang tersedia di Play Store Android.

Sementara itu, Rustin Harwanti menyampaikan tujuan utama kunjungannya adalah untuk bekerja sama di bidang literasi, khususnya penyediaan buku-buku di perpustakaan Banyumas. “Kami juga memiliki aplikasi serupa bernama iPusdaBanyumas yang tersedia di Play Store Android. Jika memungkinkan, aplikasi iPusdaBanyumas dan Halo Bahasa dapat terkoneksi sehingga dapat menambah kekayaan bahan bacaan literasi,” ucap Rustin Harwanti. Saat ini iPusdaBanyumas baru memiliki kurang lebih 800 judul buku. Rustin Harwanti berharap kerja sama ini dapat menambah judul buku di aplikasi tersebut.

Selain buku literasi, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa juga telah memproduksi video animasi cerita anak yang dapat dilihat di Youtube Fun Cican. “Peluncuran Cican dilakukan pada tanggal 24 September 2022 dan setiap hari Sabtu kami memproduksi satu episode yang berisi seputar literasi dan numerasi yang berdurasi sekitar 10 menit,” ucap Hafidz.

“Tujuan video animasi tersebut dibuat agar cara belajar anak lebih bervariatif dan menyenangkan serta di era teknologi yang semakin maju di mana pun dan kapan pun, video animasi tersebut dapat diakses dengan mudah melalui gawai,” tambahnya.

Dalam rangka meningkatkan literasi di sekolah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah berkunjung ke salah satu sekolah di Bogosari untuk memberikan tantangan menulis cerpen kepada siswa. Pentingnya mengajarkan literasi sejak usia dini merupakan upaya agar generasi muda dapat mengolah dan memahami suatu informasi yang disampaikan. Itulah tujuan utama Rustin Harwanti untuk memajukan masyarakat Banyumas.

Dinas Arsip dan Perpustakan pada tanggal 14 September 2022 telah menggelar acara Hari Kunjungan Perpustakaan dengan tujuan dapat menambah minat baca masyarakat dan dapat meningkatkan tingkat kunjungan masyarakat ke perpustakaan. “Kami memiliki program Siladatul (Silang Terpadu Gutul), yaitu setiap tiga bulan kami akan meminjamkan buku sebanyak 100 eksemplar untuk perpustakaan daerah yang telah bekerja sama dengan tujuan untuk memperbanyak koleksi buku di perpustakaan,” ujar Rustin. “Selain dengan perpustakaan daerah, kami juga sering melibatkan Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) pada berbagai acara,” tambahnya.

Rustin Harwanti menyampaikan bahwa Dinas Arsip dan Perpustakaan memiliki beberapa rangkaian kegiatan di bulan September hingga Oktober. Bulan September diisi dengan kunjungan perpustakaan, sedangkan di bulan Oktober diisi dengan acara penulisan geguritan.

Selain fokus pada literasi, pelestarian bahasa daerah juga menjadi salah satu perhatian Dinas Arsip dan Perpustakaan. Bahasa Jawa dialek Banyumas yang masyarakat sebut sebagai bahasa penginyongan ini merupakan bahasa daerah yang mulai berkurang penutur bahasanya. Oleh karena itu, pada tahun 2014 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di daerah Banyumas setiap hari Kamis wajib menggunakan bahasa daerah dan pakaian adat Banyumas. Hal tersebut sesuai dengan keputusan Bupati Banyumas.

Hafidz Muksin menyampaikan bahwa Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Dinas Arsip dan Perpustakaan dapat berkolaborasi melalui lokakarya dengan tema literasi atau pelestarian bahasa daerah tentang berbahasa daerah dalam keseharian atau pada kurikulum muatan lokal. “Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa memiliki tiga model pelestarian bahasa daerah yang nantinya dapat menjadi suatu acuan. Model tersebut sudah diajarkan ke guru-guru master dan guru-guru tersebut dapat menerapkan ke para siswa di sekolah,” ucap Hafidz.

Hafidz juga menambahkan bahwa Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa memiliki acara Festival Tunas Bahasa Ibu yang setiap kabupaten/kota dapat mengirimkan perwakilannya yang terdiri atas siswa SD dan SMP. Pada festival tersebut, terdapat beberapa lomba, yaitu, lomba baca puisi, lomba menulis cerpen, lomba pidato, lomba mendongeng, lomba menyanyi, dan lomba lawakan tunggal/stand up comedy. Semua lomba tersebut wajib menggunakan bahasa daerah.

Sebagai informasi, pada tanggal 21 Februari 2023 Indonesia bersama UNESCO menjadi co-host Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional dan sekaligus puncak Festival Tunas Bahasa Ibu. Indonesia dipilih sebagai co-host karena UNESCO memberi apresiasi untuk program Merdeka Belajar Episode 17: Revitalisasi Bahasa Daerah. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah bahasa daerah terbanyak, yaitu 718 bahasa daerah.

Adapun upaya literasi yang sedang dijalankan Dinas Arsip dan Perpustakaan Banyumas adalah

  1. meningkatkan kegiatan dan fasilitas perpustakaan yang sudah ada sehingga memenuhi syarat;
  2. mengikuti kebutuhan masyarakat dengan adanya Bunda Literasi, Perpustakaan Daerah Kabupaten Banyumas; 
  3. mengembangkan literasi berbasis inklusi sosial;
  4. memberikan pemahaman untuk kepala desa agar membentuk perpustakaan di desanya; dan
  5. mengadakan Pojok Digital (literasi digital) di setiap kecamatan melalui iPusdaBanyumas.

Rustin Harwanti  juga menambahkan bahwa perkembangan minat membaca di wilayah Purbalingga sampai saat ini hanya sebatas memenuhi kebutuhan skripsi, tugas, atau tesis saja. Dengan adanya kerja sama dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Rustin berharap dapat meningkatkan literasi di daerah Banyumas dan dapat membantu melestarikan bahasa daerah di Banyumas. (IN/AMY/SDP).

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa