Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Kawasan Industri
Konawe, 9
November 2022—Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara (KBST) melaksanakan
sosialisasi program prioritas Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) ke dua
perusahaan besar yang bergerak di bidang tambang nikel, yaitu PT VDNI dan PT
OSS. Dua perusahaan besar yang berada di wilayah Morosi, Konawe ini berlokasi
dalam satu kawasan industri dengan nama Virtue Dragon Nickel Industry Park
(VDNIP). Kedatangan rombongan KBST disambut baik oleh Agus Wahyudi selaku
Penanggung Jawab Teknik dan Lingkungan (PTL) PT VDNI, Mus selaku Penanggung
Jawab Tenaga Kerja Asing (TKA), dan Roni Syukur selaku Penanggung Jawab Teknik
dan Lingkungan (PTL) PT OSS. Selain itu, hadir pula staf HRD PT VDNI dan
beberapa staf dari dua perusahaan tersebut.
Dalam kesempatan
ini, Uniawati, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara, menyampaikan
bahwa program BIPA disosialisasikan agar para karyawan asing yang bekerja di
dua perusahaan ini dapat diberi pengetahuan dan pemahaman tentang berbahasa
Indonesia yang baik dan benar. “Sebagai UPT dari Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki tugas utama dalam pengutamaan
bahasa Indonesia di Provinsi Sulawesi Tenggara. Dengan adanya rencana program
BIPA di kawasan industri perusahaan tambang nikel yang memiliki banyak karyawan
asing, pengutamaan bahasa Indonesia tentunya menjadi wajib dilaksanakan. “Kami
menawarkan program pengajaran BIPA dengan model kerja sama. Kantor bahasa akan
menyediakan pembelajar, sedangkan perusahaan menyiapkan pemelajarnya, yaitu
karyawan asing di lingkungan PT VDNIP,” ujarnya.
Dalam hal
pembelajaran, kawasan industri PT VDNIP telah memiliki training center
bagi para pegawainya dalam mengembangkan berbagai keahlian, termasuk keahlian
berbahasa Indonesia bagi karyawan asing. Mus mengungkapkan bahwa semua karyawan
asing mendapat kelas berbahasa dan peningkatan kompetensi. “Kami telah
menyediakan training center yang telah dilengkapi dengan berbagai alat
peraga pendukung dan bahkan perpustakaan pun kami sediakan. Meskipun belum
lengkap dan belum dimanfaatkan dengan maksimal, fasilitas tersebut akan lebih
bermanfaat lagi jika ada kolaborasi dengan kantor bahasa, khususnya dalam hal
pembelajaran bahasa Indonesia,” ujar Mus selaku Penanggung Jawab TKA di dua
perusahaan tersebut.
Dua perusahaan
ini menyambut berbagai masukan dan rencana kerja sama yang KBST tawarkan dengan
sangat baik. Kenyataan ini sangat berbeda dengan isu yang beredar di masyarakat
bahwa perusahaan ini sangat tertutup dan susah untuk dijangkau. Dua perusahaan
ini juga menyatakan bahwa akan selalu mendukung dan menyambut baik program yang
akan dilaksanakan pemerintah, terlebih dalam hal pengutamaan bahasa Indonesia
bagi penutur asing.
Selain program
BIPA, Kepala KBST juga menjelaskan bahwa ada program Uji Kemahiran Berbahasa
Indonesia (UKBI) bagi karyawan asing yang ada di lingkungan PT VDNIP. Program
UKBI ini dapat dijadikan tolok ukur kemampuan berbahasa Indonesia bagi karyawan
yang ada di kawasan industri PT VDNIP.
Kepala KBST
menyampaikan pula bahwa dalam kawasan industri ini bahasa Indonesia harus
diutamakan penggunaannya dan dapat disertai dengan bahasa daerah atau bahasa
asing sesuai dengan keperluan. Ia menjelaskan lebih tegas bahwa tidak ada
pelarangan jika memang tetap ingin menggunakan bahasa asing, asalkan bahasa
Indonesia tetap diutamakan dengan cara penulisannya harus paling atas dan
ukurannya lebih besar daripada bahasa lain. Hal ini disampaikan karena dalam
kawasan industri PT VDNIP banyak ditemukan bahasa asing yang terpampang di
ruang publiknya. Dalam kunjungan kali ini diambil pula beberapa data wajah
bahasa yang ada di kawasan PT VDNIP. Data tersebut akan dijadikan bahan kajian
dan selanjutnya perusahaan akan diberikan saran dan masukan untuk perbaikan
penggunaan bahasa Indonesia di kawasan industri perusahaan ini.
Program
kali ini diharapkan menjadi langkah awal Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi
Tenggara dalam melakukan pendampingan dan pembinaan kepada pihak PT VDNIP,
khususnya bagi karyawan asing yang ada di perusahaan tersebut. Semoga program
ini dapat bermanfaat bagi industri pertambangan yang ada di Sulawesi Tenggara,
khususnya pertambangan nikel.