Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Kalimantan Timur

Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Kalimantan Timur

Samarinda, 26 November 2022—Kalimantan Timur memiliki 16 bahasa daerah, tetapi beberapa di antaranya mulai mengalami kemunduran dan pergeseran. Untuk itu, Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur (KBPKT) hadir dan mengemas kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) dalam bentuk Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2022. Tujuannya adalah supaya generasi muda, khususnya anak-anak usia SD—SMP tergerak dan merasa senang untuk mempelajari, melindungi, mengembangkan, dan melestarikan bahasa daerahnya dengan penuh kreativitas dan sukacita.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang diwakili oleh Kepala Taman Budaya Provinsi Kalimantan Timur, Ismid Rizal, menyatakan bahwa pada saat ini generasi muda di Provinsi Kalimantan Timur cenderung meninggalkan bahasa daerahnya karena beragam hal. Mereka cenderung merasa malu dan tidak percaya diri untuk berbahasa daerah dan justru senang berbahasa nasional (bahasa Indonesia) serta menggunakan bahasa campuran (bahasa daerah dengan bahasa Indonesia dan/atau bahasa asing) dalam komunikasi sehari-hari. Padahal, Kalimantan Timur kaya akan bahasa daerah atau bahasa ibu yang menjadi identitas diri masyarakatnya. Oleh karena itu, bahasa ibu harus diwariskan kepada generasi muda. Pelestariannya tidak cukup hanya dengan memberi perhatian pada bahasa Kenyah, Melayu Kutai, dan Paser, tetapi juga pada seluruh bahasa ibu di Kalimantan Utara. Selain itu, pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur akan berdampak luas bagi penuturan bahasa ibu di Kalimantan Timur. Generasi muda harus terus bangga dan menuturkan bahasa ibu agar bahasa daerah di Kalimantan Timur tetap lestari.

“Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyambut baik dan mengapresiasi pelaksanaan FTBI Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2022 karena acara ini sangat penting bagi pelestarian dan pengembangan bahasa daerah, tambah Ismid.

FTBI Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2022 merupakan puncak kegiatan RBD. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 23—26 November 2022 di Hotel Aston dan Atrium Mal Samarinda Central Plaza, Samarinda, Kalimantan Timur. Sebanyak 84 orang peserta dari jenjang SD dan SMP serta 14 orang guru pendamping terlibat secara aktif. Para kerabat peserta dan masyarakat umum turut hadir memeriahkan acara tersebut.

FTBI Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2022 dimulai secara berjenjang yang diawali di tingkat kecamatan dan kabupaten, hingga tingkat provinsi. Dalam pelaksanaan FTBI, KBPKT telah melatih mentor dari enam kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, dan Samarinda di Kalimantan Timur. Para mentor tersebut melatih 277 orang guru utama. Setelah itu, KBPKT melaksanakan sosialisasi atau pengimbasan kepada 1.160 orang guru dan pegiat komunitas. Tahapan selanjutnya adalah pembelajaran Revitalisasi Bahasa Daerah dengan menyasar siswa SD yang berjumlah 13.536 siswa dan siswa SMP yang berjumlah 5.822 siswa. Setelah itu, dilakukan Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kabupaten di Paser, Penajam Paser Utara (PPU), dan Kutai Kartanegara sebanyak lebih kurang 680 orang.

Kategori lomba FTBI Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2022 terdiri atas Puisi Berbahasa Daerah Tingkat SD, Dongeng Berbahasa Daerah Tingkat SD, Puisi Berbahasa Daerah Tingkat SMP, dan Pidato Berbahasa Daerah Tingkat SMP. Tiga bahasa sasaran yang direvitalisasi adalah bahasa Paser, Melayu Kutai, dan Kenyah. Anak-anak jenjang pendidikan SD—SMP yang menjadi peserta FTBI tersebut diberi kebebasan (merdeka) untuk berekspresi dan bersenang-senang dengan mengeluarkan seluruh kreativitasnya dalam berpuisi, mendongeng, dan berpidato dalam bahasa Paser, Melayu Kutai, dan Kenyah. Adapun pemenang FTBI Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2022 adalah sebagai berikut.

Pemenang Lomba Puisi SD Berbahasa Kenyah adalah

1. Yuni Sinta Kasih, Kutai Timur;

2. Theresia Geovani, Kutai Kartanegara; dan

3. Marchellouis L., Samarinda.

 

Pemenang Lomba Dongeng SD Berbahasa Kenyah adalah

1. Sepmanuel Dungou, Kutai Timur;

2. Yeheskel, Samarinda; dan

3. Ceasy Arjuna, Kutai Kartanegara.

 

Pemenang Lomba Baca Puisi SD Berbahasa Melayu Kutai adalah

1. Naura Amirah Ahmadi, SDN 009 Tenggarong;

2. Alea Zafiransyah, SDN 002 Tenggarong;

3. Ananda Fadil Mutaqin, SDN 005 Tenggarong;

4. Fahmi Ahmad, SDN 025 Tenggarong;

5. Amelia Putri, SDN 001 Sebulu;

6. Farissa Nur Meylani, SDN 007 Tenggarong;

7. Pebrianti Nur Rustina, MTsN Melak

8. Amira Marsya Adelia, SDN 003 Melak; dan

9.  Abdiel Belva F. A., SDN 003 Melak.

 

Pemenang Lomba Dongeng SD Berbahasa Melayu Kutai adalah

1. Moza Lalita, SDN 003 Tenggarong;

2. Zulfa Hind Zahiyah, SDN 035 Tenggarong;

3. Raya Inza Nur Rahman, SDN 004 Muara Pahu;

4. Syahrida Husaiba, SDN 005 Tenggarong;

5. Maydana Chaidar, SDN 005 Tenggarong;

6. Dayang Danesha Humaira, SDN 009 Tenggarong;

7. Zakia Asyira Ismail, SDN 011 Tenggarong;

8. Rekha Nur Fatia, SDN 025 Tenggarong; dan

9. Wafa Khalisa Fitri, SDN 007 Tenggarong.

 

Pemenang Lomba Baca Puisi SD Berbahasa Paser adalah

1. Alista Astma Lestari, SDN 005 Pasir Balengkong;

2. Ahmad Sandi, SDN 009 Muara Komam;

3. Hanifa Adzkia Hernawan, SDN 001 Waru;

4. Mirwansyah, SDN 013 Babulu;

5. Muhammad Faiz Ardiman, SDN 017 Penajam;

6. Dita Maulina, SD Muhammadiyah Kuaro;

7. Difha Nisau Zahidah, SDN 009 Kuaro;

8. Jihan Nazla Qirani, SDN 006 Muara Komam; dan

9. Salsabila Nawira, SDN 009 Kuaro.

 

Pemenang Lomba Dongeng SD Berbahasa Paser adalah

1. Muhammad Rizki, SDN 001 Kuaro;

2. Asyila Nazwa Annida, SDIT Lukman Al Hakim Batu Sopang;

3. Achmad Rafif Azzam, SDN 003 Long Ikis;

4. Nur Fakhirah, SDN 002 Long Kali;

5. Yasin Arrosid, SDN 013 Babulu;

6. Muhammad Iqbal Januardi, SDN 004 Pasir Balengkong;

7. Revi Yuliana, SD Bintang Tenera;

8. Kinanti Yuditya Dian, SDN 001 Waru; dan

9. Sheefa Anindya Sutanto, SDN 009 Penajam.

 

Pemenang Lomba Puisi SMP Berbahasa Kenyah adalah

1. Sheren Naffalie R., Kutai Kartanegara;

2. Ivana Kiring Toneke, Kutai Timur; dan

3. Maria Kristin, Samarinda.

 

Pemenang Lomba Pidato SMP Berbahasa Kenyah adalah

1. Perdi Yonathan., Kutai Kartanegara;

2. Yehezkiel Ijam, Samarinda; dan

3. Jean Pink S., Kutai Timur.

 

Pemenang Lomba Pidato SMP Berbahasa Melayu Kutai adalah

1. Raysa Claudia A., SMPN 1 Tenggarong;

2. Ayu Adinda, SMPN 1 Sanga-Sanga;

3. Kayla Nur Salsabila, SMPN 1 Sebulu;

4. Nanda Alnita Erliana, SMPN 1 Muara Muntai;

5. Dwi Ratu Fadillah, MTsN Melak;

6. Rara Adinty Aulia, SMPN 4 Sebulu;

7. Cintia, SMPN 1 Melak;

8.  <!--[endif]-->Asyifa Nur Zahra, SMPN 1 Sanga-Sanga; dan

9. Zalikha Meydita A., SMPN 9 Tenggarong.

 

Pemenang Lomba Baca Puisi SMP Berbahasa Melayu Kutai adalah

1. Ndira Ayu Rosidah, SMPN 1 Tenggarong;

2. Hizhir Ismail, SMPN 2 Sebulu;

3. Annisa Alodya Salwa, SMPN 1 Sanga-Sanga;

4. Nabila Arini Putri, SMPN 1 Sebulu;

5. Dheka Dwi Al Putra, SMPN 3 Tenggarong;

6. Saira Sagina, SMPN 1 Muara Muntai;

7. Fani Adhyani, SMPN 1 Melak;

8. Denia Noviyanti Hidayat, SMPN 2 Tenggarong; dan

9. Aulia Andriyani, SMPN 1 Melak.

 

Pemenang Lomba Baca Puisi SMP Berbahasa Paser adalah

1. Adinda Fitria Fajarani, SMPN 3 Kuaro;

2. Aji Nurhalizah, SMPN 1 Penajam Paser Utara (PPU);

3. Deswita Maharani, SMPN 2 PPU;

4. Igressiang Keye, SMPN 2 Kuaro;

5. Melisa Selviana, SMPN 1 Muara Komam;

6. Lidya, SMPN 3 PPU;

7. Muhammad Hamdan, SMPN 1 Long Ikis;

8. Fitri Karlina, SMPN 2 Long Kali; dan

9. Syandi Arrahman, SMPN 1 Tanah Grogot.

 

Pemenang Lomba Pidato SMP Berbahasa Paser adalah

1. Jahira Jalna, SMPN 3 PPU;

2. Muhammad Rifqi Taufik, SMPN 3 Kuaro;

3. Indri Sari Ramadhani, SMPN 2 Long Ikis;

4. Nazzua Nur Diva Zifara P., SMPN 1 Tanah Grogot;

5. Ulvatul Janah, SMPN 1 Kuaro;

6. Regina Mulia Putri, SMPN 1 Muara Komam;

7. Tresya Besip, SMPN 2 Kuaro;

8. Mutiya Azahra, SMPN 8 Batu Engau; dan

9. Muhammad Rakha Fadhulla, SMPN 2 PPU.

 

Penampilan para peserta dinilai oleh sembilan orang juri dengan pembagian, yaitu tiga orang juri untuk tiap kategori. Juri-juri tersebut adalah Ajang Kedung (Kepala Lembaga Adat Besar Dayak Kenyah Kalimantan Timur), Martinus Usat (Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur), Nuh Lenjau (Lembaga Adat Besar Dayak Kenyah Kalimantan Timur), Moh. Bahzar, Muhammad Salmani, Muhammad Natsir Rasyid, H. Syafruddin Pernyata, Aji E. Qamara, dan Meita Setyawati.

“Revitalisasi bahasa daerah adalah proses yang panjang. Seluruh peserta adalah pemenang. Oleh karena itu, para peserta harus bersemangat dan terus melestarikan bahasa daerah dengan mempraktikkannya dalam komunikasi dengan keluarga,” ujar Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Iwa Lukmana.

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Halimi Hadibrata, menyebutkan bahwa   FTBI Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2022 menjadi ajang kreativitas dan penghargaan bagi para siswa dan guru yang telah bersungguh-sungguh melestarikan bahasa daerah. Anak-anak yang berhasil menjadi juara dihadiahi piala, uang pembinaan, dan sertifikat. Pemenang terbaik tiap kategori juga akan maju ke tingkat nasional dan diajak mengikuti acara peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional di Jakarta pada 21 Februari 2023. FTBI Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2023 akan mengangkat revitalisasi bahasa Benuaq dan Tunjung serta bahasa Bulungan di Kalimantan Utara yang menjadi wilayah kerja Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur.

Pemerintah daerah sangat mendukung pelaksanaan FTBI tingkat provinsi tahun 2022 ini. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur juga sudah memilih bahasa Kutai sebagai muatan lokal sebagai bentuk implementasi RBD di sekolah. Peraturan Daerah di Kota Samarinda juga sedang dalam proses penyusunan dan diharapkan dapat diluncurkan pada tahun 2023.

Pada FTBI ini dua orang pemenang menyampaikan kesan-kesannya. Cintia sebagai Pemenang VII Pidato Berbahasa Kutai jenjang SMP menyampaikan terima kasih atas dukungan para guru dan teman-temannya serta menyemangati mereka agar ikut berpartisipasi dalam FTBI pada tahun berikutnya. Imbuh Nazzua Nur Diva Zifara, Pemenang IV Pidato Berbahasa Paser jenjang SMP, mengungkapkan rasa senangnya karena sudah berhasil menang di tingkat provinsi walaupun belum dapat maju ke tingkat nasional. Namun, ia tetap berharap untuk mengikuti FTBI kembali pada tahun berikutnya dan maju ke tingkat nasional.

“Anak-anak yang sudah terpilih sebagai pemenang, kalian harus terus berusaha menjadi orang yang terpilih, menjadi orang pilihan, dan pantang menjadi orang yang terpilah dari kebaikan. Perihal upaya pembelajaran bahasa daerah, generasi muda harus bangga berbicara dengan bahasa daerahnya karena itu adalah jati diri dan identitas diri sehingga dapat menerima warisan nilai-nilai budaya, peribahasa, dan kearifan lokal leluhurnya. Ketika disebut orang Kutai, buktinya adalah mampu berbahasa Kutai. Begitu pun bagi orang Paser dan Kenyah,” tutup Halimi.

 

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa