Program Pemulihan Trauma melalui Kamus Masuk Sekolah di Cianjur

Program Pemulihan Trauma melalui Kamus Masuk Sekolah di Cianjur

Cianjur, Jawa Barat—Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) melalui Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Kemendikbudristek memiliki program Kamus Masuk Sekolah. Program Kamus Masuk Sekolah bertujuan mengenalkan kemahiran merujuk melalui kamus (reference skill) kepada pelajar dan mengenalkan produk leksikografi kepada siswa.

Kegiatan tersebut berlangsung di SMPN 1 Cipanas, Cianjur, Jawa Barat pada Jumat, 16 Desember 2022.  Selain mengenalkan kamus secara langsung, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk pemulihan trauma (trauma healing) bagi pelajar yang terdampak gempa. Sejumlah 70 siswa turut hadir dalam kegiatan tersebut dan mempelajari langsung bagaimana mencari kata di kamus cetak dengan cara yang mengasyikkan.

Jaimin, Kepala Sekolah, menyambut baik kegiatan tersebut. Ia menilai bahwa kegiatan Kamus Masuk Sekolah sangat bermanfaat dan sangat dibutuhkan bagi anak-anak yang terdampak gempa. Selain memberikan ilmu pengetahuan seputar perkamusan, Jaimin menilai kegiatan tersebut juga berdampak pada psikis anak yang terlihat ceria saat mengikuti kegiatan tersebut. Jaimin berharap agar kegiatan tersebut tidak hanya diadakan di sekolahnya, tetapi juga dilaksanakan di sekolah-sekolah lainnya.

“Kami sangat berterima kasih kepada Badan Bahasa yang sudah memberikan sumbangan materi dan nonmateri ke sekolah kami. Kegiatan ini sangat bermanfaaat dan kami berharap dapat dilaksanakan di sekolah lainnya,” ujar Jaimin.

Dalam kesempatan yang sama, Adi Budiwiyanto selaku koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Perkamusan dan Peristilahan, Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra mengungkap bahwa dirinya baru pertama kali mengadakan kegiatan di tenda-tenda pengungsian. Rasa haru bercampur bangga terlihat dari wajahnya. Adi berharap agar kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat kepada anak-anak meskipun masih dalam keadaan berduka.

Di akhir sambutannya, Adi menyebut inti kegiatan Kamus Masuk Sekolah adalah untuk mengajarkan keterampilan merujuk, yaitu mengajarkan cara mencari informasi tertentu secara tepat di buku-buku, seperti kamus dan ensiklopedia. Kemampuan mencari informasi dalam buku-buku serta kamus juga erat kaitannya dengan literasi. Selain itu, para siswa diperkenalkan pada produk leksikografi Badan Bahasa.

Sementara itu, Dewi Puspita, salah satu narasumber acara, mengatakan bahwa kamus belum memasyarakat di lingkungan pelajar sehingga banyak pelajar belum tahu cara menggunakan kamus dan bagaimana penggunaan kamus. “Informasi tentang jenis-jenis, manfaat, dan isi kamus itu perlu disebarkan kepada masyarakat, khususnya kepada pelajar,” ujar Dewi. Oleh karena itu, Badan Bahasa mengadakan program diseminasi atau penyebarluasan informasi kepada masyarakat, khususnya kepada pelajar melalui Kamus Masuk Sekolah.

Pada kegiatan Kamus Masuk Sekolah ini, pelajar mendapat materi terkait produk-produk leksikografi, tata cara mencari makna kata dalam kamus, serta manfaat kamus. Kegiatan ini juga diisi dengan permainan cari kata dalam kamus dan tebak kata baku.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga jam sekolah itu diikuti dengan antusias oleh para siswa karena metode yang digunakan sesuai dengan usia remaja. Fadil, salah satu siswa, mengungkapkan kebahagiaannya saat mengikuti kegiatan tersebut. Ia berharap agar kegiatan Kamus Masuk Sekolah kali ini bukanlah yang terakhir, melainkan terus berlanjut. Bahkan, ia ingin berkunjung ke Kantor Badan Bahasa untuk melihat produk-produk kebahasaan lainnya.

“Saya sangat senang mengikuti kegiatan ini dan ini adalah kegiatan pertama yang saya ikuti. Saya senang, selain mendapatkan ilmu seputar perkamusan, kami juga mendapatkan hadiah. Semoga suatu hari bisa ke Jakarta langsung untuk melihat produk-produk Badan Bahasa lainnya,” ungkapnya sembari tersenyum.

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa