Tujuh Program dan Layanan Badan Bahasa diminati Universitas Muslim Indonesia

Tujuh Program dan Layanan Badan Bahasa diminati Universitas Muslim Indonesia

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kemendikbudristek menerima kunjungan Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar, Sulawesi Selatan di Aula Sasadu, Gedung M. Tabrani Badan Bahasa pada Senin, 9 Januari 2022. Kunjungan tersebut bertujuan  untuk melakukan penjajakan kerja sama dalam rangka implementasi Tri Dharma Perguruan  Tinggi, khususnya terkait dengan bidang kebahasaan dan kesastraan.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa; Koordinator Layanan Kerja Sama, Humas, dan Publikasi; Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) dan perwakilannya di Badan Bahasa; serta Tim Kerja Sama, Humas, dan Publikasi. Sementara itu, UMI diwakili oleh Dekan Fakultas Sastra, Rusdiah; Wakil Dekan I, Andi Hudriati; Wakil Dekan II, Irhamsari Akidah; Kepala Laboratorium Bahasa, Muli Umiarty; dan Sekretaris BIPA, Umar Mansyur.

“Selamat datang. Kami ucapkan kepada Bapak/Ibu dari Universitas Muslim Indonesia. Kami senang sekali atas kunjungan ini dan kita berharap akan ada kerja sama antara kedua lembaga dalam bidang kebahasaan dan kesastraan,” demikian disampaikan oleh Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin, saat menyambut kedatangan rombongan. 

Lebih lanjut, Hafidz menyampaikan selayang pandang tentang Badan Bahasa, tugas dan fungsi lembaga, program kerja, serta capaian dan potensi kerja sama dalam bidang perkamusan, pembinaan bahasa dan hukum, Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), dan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Selain itu, Hafidz juga menyampaikan program dan kegiatan terkait dengan pelindungan bahasa dan sastra, literasi, dan penerjemahan.

Hafidz menegaskan bahwa ketujuh program dan layanan tersebut memiliki keunggulan dan capaian di bidang masing-masing. Misalnya, di bidang BIPA, saat ini terdapat 52 negara yang telah terfasilitasi program BIPA. Sementara itu, di bidang UKBI, pengujian yang fleksibel memudahkan pengguna mengikuti tes di mana dan kapan saja. Di bidang literasi, telah tercatat capaian dalam pemberdayaan komunitas literasi, penyediaan bahan bacaan anak, serta pembinaan literasi bagi generasi muda.

Di akhir paparannya, Hafidz berharap program tersebut apat diaplikasikan di perguruan tinggi sehingga tercipta kolaborasi yang matang dan bermanfaat bagi kedua lembaga. Hafidz juga mengajak para akademisi kampus berpartisipasi dalam Kongres Bahasa Indonesia ke XII yang akan dilaksanakan pada Oktober mendatang.

Untuk menyambut penjelasan tersebut, Rusdiah, Dekan Fakultas Sastra, mengaku tertarik dengan ketujuh program dan layanan tersebut. Ia berharap semua program dapat dikerjasamakan dan berjalan di kampusnya. “Terima kasih atas sambutan yang sangat baik ini. Kami bersyukur dapat hadir di Badan Bahasa. Sebenarnya sudah lama kami berniat untuk mengunjungi Badan Bahasa. Namun, selalu tertunda dan kami berharap ketujuh pogram dan layanan tersebut bisa dikerjasamakan. Ini sangat menarik,” tegasnya sembari tersenyum.

Ia menambahkan bahwa universitas yang berdiri sejak tanggal 23 Juni 1954 telah menjadikan UKBI sebagai syarat untuk mendapatkan beasiswa bagi para dosen dan nantinya UKBI akan diwajibkan dalam aturan akademik. Sementara itu, untuk program BIPA ia sangat menyayangkan karena sempat berhenti dan berharap akan dilanjutkan lagi dengan resolusi baru yang tentunya lewat kolaborasi dengan Badan Bahasa.

Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Dekan I, Andi Hudriati, yang mengaku senang saat berkunjung ke Badan Bahasa. Menurutnya, kunjungan serta kerja sama akan menjadi poin tambahan bagi universitas khususnya Fakultas Sastra karena menjalin kerja sama dalam skala nasional. Selain itu, ia berharap agar tim Badan Bahasa juga dapat berkunjung ke kampusnya untuk melihat langsung jalannya program yang dikolaborasikan. (DV)

Admin Badan Bahasa

-

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa