Menilik Upaya Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Maluku

Menilik Upaya Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Maluku

Maluku, 13 Maret 2023—Gubernur Provinsi Maluku yang diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Mustafa Sanhadji, secara resmi membuka kegiatan Rapat Koordinasi Revitalisasi Bahasa di Hotel Natsepa, Provinsi Maluku pada Senin, 13 Maret 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kolaborasi antarinstansi dalam upaya pelindungan bahasa daerah.

Dalam sambutannya, Mustafa menyampaikan apresiasinya terhadap program Merdeka Belajar Episode Ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah yang diluncurkan pada 22 Februari 2022 lalu. Menurutnya, rapat koordinasi ini sangat penting sebagai sarana untuk belajar, memberi masukan, dan membuat program-program yang tepat untuk pengembangan bahasa daerah agar tetap lestari dan berkembang dengan baik serta mendapat dukungan dan perhatian dari pemerintah daerah.

"Saya menyampaikan pesan Pak Gubernur kepada kita semua bahwa kegiatan rakor ini sangat penting dilakukan sebagai sarana untuk belajar, memberi masukan, dan membuat program-program yang tepat untuk pengembangan bahasa daerah agar tetap lestari dan berkembang dengan baik serta mendapat dukungan dan perhatian dari pemerintah daerah,ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menyambut baik kolaborasi dan dukungan pemerintah dalam upaya menjaga dan melestarikan bahasa daerah dari kepunahan. "Terima kasih kami ucapkan kepada pemerintah daerah yang turut membantu menyukseskan program revitalisasi bahasa daerah ini. Tanpa kerja sama dan kolaborasi ini kami tidak bisa berbuat apa-apa," imbuhnya.

Lebih lanjut, Hafidz juga menyampaikan tiga program prioritas Badan Bahasa, yaitu Penguatan Literasi, Revitalisasi Bahasa Daerah, dan Internasionalisasi Bahasa Indonesia (BIPA). Ia merasa bangga dengan semangat generasi muda Maluku yang telah berpartisipasi aktif dalam menyukseskan kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) hingga melaju ke tingkat nasional dengan berbagai tampilan lomba dan ragam kreativitas.

Hal serupa juga disampaikan Plt. Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku, Sahril, yang mengapresiasi kerja sama pemerintah daerah dalam mendukung program tersebut. Menurutnya,  kerja sama tersebut sangat penting mengingat kondisi bahasa daerah di Maluku yang cukup rentan karena umumnya bahasa daerah hanya digunakan dalam ritual adat. Sementara itu, bahasa sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat adalah bahasa Melayu Ambon. Sahril juga berterima kasih kepada pemerintah daerah yang turut membantu menyukseskan program Revitalisasi Bahasa Daerah serta kepada generasi muda yang punya kreativitas tinggi, aktif, dan mencintai bahasa daerah hingga mengikuti bermacam perlombaan pada tahun lalu. Selain itu, pihaknya juga berkolaborasi dengan Ikatan Duta Bahasa Provinsi Maluku dalam mengawasi pelaksanaan revitalisasi bahasa di berbagai daerah di provinsi tersebut.

Dalam melaksanakan program revitalisasi ini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memperhatikan karakteristik daerah masing-masing dan pelibatan berbagai pemangku kepentingan, seperti keluarga, guru, maestro, dan pegiat pelindungan bahasa dan sastra daerah. Hal itu dilakukan agar revitalisasi bahasa yang dilakukan tepat sasaran. Ada tiga model revitalisasi yang memiliki karakteristik masing-masing dalam praktiknya, yaitu Model A, B, dan C.

Bahasa daerah di Provinsi Maluku memiliki karakteristik Model C dengan ciri-ciri, yaitu (1) daya hidup bahasanya tergolong dalam kategori mengalami kemunduran, terancam punah, atau kritis, dan (2) jumlah penuturnya sedikit dan sebaran wilayah tuturnya terbatas. Terdapat 3 bahasa daerah yang telah direvitalisasi di Provinsi Maluku, yaitu bahasa Buru di Kabupaten Buru, bahasa Kei di Kabupaten Maluku Tenggara, dan bahasa Yamdena di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.


Sementara itu, target guru utama pada tahun 2022 sebanyak 251 orang dengan total 98 sekolah, yaitu 26 SD dan 18 SMP  di Kabupaten Buru, 18 SD dan 12 SMP di Kabupaten Maluku Tenggara, serta 14 SD dan 10 SMP di Kabupaten Tanimbar. Adapun, pada tahun 2022 ada enam mata lomba yang diajarkan kepada seluruh peserta Revitalisasi Bahasa Daerah, yaitu menulis dan membaca puisi, mendongeng, menyanyi, menulis cerpen, berpidato, dan berkomedi tunggal/stand up comedy. Sementara itu, pada tahun 2023 ini ada tambahan satu mata lomba baru yang akan diajarkan pada Revitalisasi Bahasa Daerah, yaitu menulis surat

Pada tahun 2023 ini, Badan Bahasa akan merevitalisasi 59 bahasa di 22 provinsi di Indonesia, salah satunya adalah Maluku. Ada enam bahasa daerah yang akan direvitalisasi di Provinsi Maluku, yaitu tiga bahasa baru dan tiga bahasa yang telah direvitalisasi pada tahun 2022 yang lalu. Tiga bahasa baru yang akan direvitalisasi pada tahun 2023 ini adalah bahasa Seram di Kabupaten Seram Bagian Timur dan bahasa Tarangan Barat dan Tarangan Timur di Kabupaten Kepulauan Aru. Selain itu, target guru utama masih tetap seperti tahun lalu, yaitu sebanyak 251 orang dengan total 94 sekolah di dua kabupaten tersebut.

Guru utama dari dua kabupaten yang menjadi target Revitalisasi Bahasa Daerah tahun 2023 ini adalah guru SD dan SMP, kepala sekolah SD dan SMP, komunitas, PKK, dan Dinas Pendidikan yang tentunya fasih menggunakan bahasa daerah yang akan direvitalisasi. Guru utama akan diberikan pelatihan oleh fasilitator sebelum melakukan pengajaran bahasa daerah di sekolah-sekolah yang menjadi target pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah tahun 2023. Adapun perincian 94 sekolah yang menjadi target Revitalisasi Bahasa Daerah pada tahun 2023 adalah sebagai berikut.

NO

Kabupaten

Jumlah SD

Jumlah SMP

Total Sekolah

1

Seram Bagian Timur

25

16

41

2

Kepulauan Aru

40

13

53

Total Sekolah

94

Hal yang tidak kalah penting dalam Revitalisasi Bahasa Daerah ini adalah pelaksanaan tahapan kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah. Kesalahan dalam pelaksanaan tahapan kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah tersebut dapat berdampak kepada tidak tercapainya tujuan dari revitalisasi itu. Adapun tahapan Revitalisasi Bahasa Daerah yang akan diimplementasikan oleh Kantor Bahasa Provinsi Maluku pada tahun 2023 ini adalah

  1.  koordinasi antara pemerintah pusat (Badan Bahasa dan Kantor Bahasa Provinsi Maluku) dengan pemerintah daerah melalui dinas terkait (Maret 2023),
  2. diskusi kelompok terpumpun (DKT) dalam rangka penyusunan model pembelajaran bahasa daerah (Maret 2023),
  3. pelatihan guru utama atau Training of Trainer (Mei 2023),
  4. pelaksanaan pengimbasan di kelas/komunitas (Juni—Agustus 2023),
  5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah di tiap sekolah atau komunitas (Juni—Agustus 2023), dan
  6. Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang dilakukan berjenjang dari tingkat kabupaten hingga tingkat provinsi (Oktober—November 2023).

Konsep Merdeka Belajar yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim juga terimplementasi dalam pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah ini. Seluruh siswa, baik jenjang SD maupun SMP diberikan kebebasan untuk memilih salah satu pembelajaran dari tujuh mata lomba yang tersedia sesuai dengan peminatan. Metode tersebut bertujuan agar proses pembelajaran bahasa daerah dapat berjalan dengan menyenangkan sesuai dengan konsep Merdeka Belajar.

Setelah mengikuti pembelajaran bahasa daerah dalam bentuk ekstrakurikuler selama kurang lebih enam bulan, seluruh siswa yang terseleksi pada tingkat sekolah akan mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu pada tingkat kabupaten. Pemenang Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat kabupaten akan mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat provinsi yang akan diselenggarakan di Kota Ambon.

Sumber : Siaran Pers

Hubungan Masyarakat Badan Bahasa
Sekretariat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 

Laman: badanbahasa.kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/BadanBahasa
Instagram: instagram.com/badanbahasakemendikbud
Facebook: facebook.com/Badan.Bahasa
Youtube: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa


Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa