Diseminasi Pencanangan Tahun KBI XII
"Indonesia adalah negara yang paling beruntung dalam menentukan
bahasa persatuan dibanding negara lain, kita nyaris tidak ada konflik".
Demikian kutipan semangat yang disampaikan Kepala Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), E. Aminudin Aziz, dalam kegiatan Diseminasi
Pencanangan Tahun Kongres Bahasa Indonesia (KBI) XII yang diselenggarakan di
Hotel Borobodur, Jakarta pada Senin, 20 Maret 2023. Kegiatan tersebut bertujuan
untuk menyosialisasikan pelaksanaan kegiatan Kongres Bahasa Indonesia XII Tahun
2023.
Sebelum memulai diskusi, mantan Atdikbud KBRI London yang ahli dalam
linguistik forensik ini menceritakan pengalamannya saat menghadiri peringatan Hari
Bahasa Ibu Internasional di markas besar UNESCO, Paris. Ada hal menarik dalam
pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara tersebut. Perwakilan
dari berbagai negara sangat tertarik dengan pelaksanaan program Revitalisasi
Bahasa Daerah. Tidak hanya itu, Amin juga disuguhi pertanyaan tentang bagaimana
Indonesia dapat menentukan bahasa persatuan tanpa terjadi konflik padahal
Indonesia memiliki 718 bahasa daerah.
Menurut pengamatan Amin, banyak negara yang konflik hanya karena
menentukan bahasa persatuan, sedangkan Indonesia nyaris tanpa konflik dan ini adalah
karunia dari Tuhan yang patut disyukuri oleh bangsa Indonesia.
"Kalau kita perhatikan banyak negara yang konflik dalam
menentukan bahasa persatuan. Saat pertemuan saya di markas besar UNESCO, negara
lain masih sibuk menentukan bahasa persatuan, sementara Indonesia sudah melakukan
revitalisasi bahasa daerah artinya kita menjadi pusat perhatian dan diundang
untuk berbagi pengalaman tentang kebersihan bangsa ini," ungkapnya penuh
haru.
Lebih lanjut, Amin mengapresiasi keberhasilan bangsa dalam upaya
penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. "Akan menjadi sejarah
yang dikenang, memory of the world di Arsip Nasional," ungkap Amin.
Penentuan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan berkaitan erat
dengan terselenggaranya Kongres Bahasa Indonesia (KBI). Amin menyebut bahwa KBI
ini harus menciptakan platform khusus dalam menentukan arah kebijakan tentang
nasib bahasa dan sastra Indonesia. Ia tidak ingin kongres ini berlalu begitu
saja. Kongres ini harus memiliki nilai dan hasil yang nyata untuk kemajuan
bangsa Indonesia.
Dalam perjalanan sebagai bahasa penyatu bangsa, bahasa Indonesia
telah mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak kemerdekaan. Bahasa
Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan yang telah mampu mewadahi
keberagaman konsep pengetahuan, baik konsep yang berakar pada kearifan
Nusantara maupun konsep peradaban modern.
Tema dan Subtema
Kegiatan KBI XII akan digelar
di Jakarta dengan mengusung tiga subtema utama, yaitu “Revitalisasi Bahasa dan
Sastra Daerah” dengan pembicara utama Stefania Giannini (Asisten Direktur
Jenderal UNESCO untuk Pendidikan), “Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia”
dengan pembicara utama Najwa Shihab, dan “Internasionalisasi Bahasa Indonesia” dengan
pembicara utama Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri Republik Indonesia).
Sebagai forum tertinggi yang membahas masalah kebahasaan dan
kesastraan di Indonesia, KBI yang telah diselenggarakan sejak tahun 1938 hingga
sekarang memiliki peran penting dalam pengembangan dan pembinaan bahasa di
Indonesia. Pada tahun 2023, KBI kembali diselenggarakan dengan tema “Literasi
dalam Kebinekaan untuk Kemajuan Bangsa” dan slogan “Adibasa, Adiwangsa”. “Adibasa,
Adiwangsa” sebagai slogan Kongres Bahasa Indonesia XII menyiratkan cita-cita
luhur untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai modal dan sumber kekuatan untuk
menjadi negara yang diperhitungkan di tingkat dunia sebagai bangsa yang maju
dan utama.
Tema KBI XII Tahun 2023, yaitu “Literasi dalam Kebinekaan untuk
Kemajuan Bangsa” mengandung makna bahwa penguatan literasi baca-tulis perlu ditumbuhkan
dari kesadaran tentang kebinekaan yang menjadi fakta keindonesiaan yang
meliputi adat istiadat, suku bangsa, bahasa, dan agama. Pemahaman tentang
pentingnya bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa asing haruslah disertai
dengan kesadaran akan kedudukan dan fungsinya masing-masing agar dapat membentuk
identitas yang kuat serta kemampuan bersaing yang unggul dalam upaya memajukan
bangsa dan negara. Dengan demikian, kemampuan bahasa yang baik (adibasa)
membuat Indonesia dapat menjadi bangsa yang unggul (adiwangsa).
KBI
XII memiliki tujuan untuk menetapkan arah kebijakan dalam pengembangan dan
pembinaan bahasa di Indonesia dengan menghimpun semua pemangku kepentingan
untuk berdiskusi dan berbagi informasi terkait dengan penanganan bahasa, khususnya
bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang ada di Indonesia. Selain itu, kongres ini juga akan menghasilkan
rekomendasi yang dapat menjadi masukan bagi pengambil kebijakan dalam
menjalankan tugas dan fungsi pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia. (DV)
Admin Badan Bahasa
-