Pemutakhiran Istilah Bidang Keagamaan KBBI V

Pemutakhiran Istilah Bidang Keagamaan KBBI V

Masyarakat Indonesia kian hari kian dinamis. Kedinamisan tersebut mendorong terjadinya banyak realitas sosial yang menyebabkan pesatnya perkembangan dan perluasan makna istilah umum pada berbagai bidang ilmu, termasuk bidang keagamaan. Guna merespons realitas sosial tersebut dan menyajikan informasi secara benar serta bertanggung jawab, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra menyelenggarakan Konsinyasi Pemutakhiran KBBI di Hotel Mercure Jakarta Simatupang, Jakarta pada 14—17 Maret 2023.

Konsinyasi Pemutakhiran KBBI merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sebelum memutakhirkan KBBI pada setiap April dan Oktober. Pemutakhiran tersebut berupa pemutakhiran data KBBI dan penambahan informasi kebahasaan pada aplikasi KBBI Daring dan Luring. Bahan pemutakhiran KBBI umumnya berasal dari inventarisasi kosakata bahasa Indonesia, inventarisasi kosakata bahasa daerah, dan usulan masyarakat umum.

Pada kesempatan ini, Konsinyasi Pemutakhiran KBBI berfokus pada entri dari bidang agama Kristen, Katolik, Buddha, dan Hindu. Entri dari empat bidang agama tersebut dipilih karena masih terdapat entri yang belum lengkap dan beberapa kesalahan definisi dalam KBBI. “Oleh karena itu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menghadirkan lima orang pakar dan narasumber dari Pembina Masyarakat Kristen, Katolik, Buddha, dan Hindu yang direkomendasikan oleh Kementerian Agama RI untuk memperbaiki, melengkapi, serta memverifikasi entri dan definisi istilah sehingga informasi yang tersaji dalam KBBI menjadi benar dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Adi Budiwiyanto, Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Perkamusan.

Selanjutnya, Dora Amalia, Widyabasa Ahli Madya, menyampaikan bahwa Konsinyasi Pemutakhiran KBBI ini juga menghadirkan dua puluh delapan orang peserta dari Persekutuan Gereja Indonesia, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), STAH Dharma Nusantara Jakarta, Sekolah Tinggi Agama Buddha, Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Para peserta akan bekerja sama dengan para narasumber dalam rapat pleno dan forum diskusi untuk membahas entri bidang agama dan menyuntingnya. “Entri yang telah diverifikasi diusulkan dan langsung divalidasi untuk pemutakhiran KBBI,” ujar Dora.

Konsinyasi Pemutakhiran KBBI pada Maret 2023 ini menargetkan 1.150 entri baru dan penambahan etimologi untuk entri yang berasal dari bahasa Jawa Kuno. Entri bidang agama Islam tidak dibahas karena telah masuk ke dalam pembahasan konsinyasi pemutakhiran sebelumnya. (pad)

Admin Badan Bahasa

-

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa