Pentingnya Kolaborasi dalam Program Prioritas Bidang Kebahasaan dan Kesastraan di Bengkulu

Pentingnya Kolaborasi dalam Program Prioritas Bidang Kebahasaan dan Kesastraan di Bengkulu

Bengkulu, 8 Mei 2023Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) melalui Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu mengadakan Diseminasi Kongres Bahasa Indonesia XII dan Program Prioritas Bidang Kebahasaan dan Kesastraan pada Senin, 8 Mei 2023 di Hotel Nala Sea Side, Bengkulu.

Narasumber yang hadir pada kegiatan ini adalah Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo; Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu, Khairil Anwar; Staf khusus DPR RI, Dewi Coryati; dan Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Dwi Laily Sukmawati. Kegiatan ini diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri atas unsur pemerintah daerah, dinas pendidikan, kepala sekolah, pengawas, guru, praktisi pendidikan, dosen, dan tokoh masyarakat.

Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, menyampaikan bahwa Badan Bahasa memiliki tiga tujuan utama dalam menyosialisasikan tiga fokus kebijakan, yaitu 1) Literasi Kebahasaan dan Kesastraan, 2) Pelindungan Bahasa dan Sastra Daerah, dan 3) Internasionalisasi Bahasa Indonesia.                       

       Selanjutnya, Imam Budi Utomo juga menyampaikan bahwa dalam hal literasi Badan Bahasa telah mencetak sebanyak 15 juta eksemplar buku bacaan bermutu untuk wilayah 3T, termasuk di Bengkulu dan menyelenggarakan program pelatihan serta pendampingan agar buku-buku tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik.


Kemudian, dalam hal pelindungan bahasa dan sastra daerah, Imam Budi Utomo mengatakan bahwa kondisi bahasa daerah mengkhawatirkan. Berdasarkan data UNESCO, setiap dua minggu sekali ada satu bahasa di dunia ini punah. Dari 87 bahasa daerah, terdapat 11 bahasa daerah punah, 5 bahasa daerah kritis, dan 25 bahasa daerah terancam punah.  

       Hal senada juga disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu, Khairil Anwar, yang mengatakan bahwa ancaman kepunahan bahasa di Bengkulu itu terjadi pada bahasa Bengkulu. “Saya berharap agar bahasa di Bengkulu ini dilestarikan," ucapnya dengan semangat.

       Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus DPR RI, Dewi Coryati, memberikan apresiasi atas diselenggarakannya kegiatan ini. "Saya memberikan apresiasi dengan diselenggarakannya kegiatan ini karena kita dapat saling berkolaborasi dalam melaksanakan program prioritas Badan Bahasa," ucapnya. Kemudian, fokus kebijakan yang ketiga adalah Literasi Kebahasaan dan Kesastraan. Literasi, khususnya di provinsi Bengkulu, masih rendah. "Menurut data, Indeks Ahli Baca Aktivitas Literasi Membaca Provinsi Bengkulu bernilai 37,41 dan berada pada posisi 14 dari 30 provinsi di Indonesia serta masuk dalam kategori rendah," ujarnya.

            Kegiatan Diseminasi Kongres Bahasa Indonesia XII dan Program Prioritas Bidang Kebahasaan dan Kesastraan diharapkan dapat memberi manfaat kepada semua ekosistem bahasa Indonesia, seperti masyarakat umum, pengambil kebijakan di bidang kebahasaan dan/atau kesastraan, para pendidik, sastrawan, penulis, penerjemah, akademisi, mahasiswa, siswa, praktisi media massa, dan pemelajar bahasa Indonesia. (Tian)




Ilham Sailar

jakarta

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa