Silaturahmi dan Halalbihalal Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menyelenggarakan acara silaturahmi dan halalbihalal pada Selasa, 9 Mei 2023 di kantor Badan Bahasa, Rawamangun, Jakarta Timur. Acara ini dilaksanakan secara hibrida. Sejumlah 350 peserta mengikuti secara luring dan 500 peserta mengikuti acara secara daring. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga ritme kinerja dan amal ibadah setelah Idulfitri sesuai dengan tema acara silaturahmi dan halalbihalal keluarga besar Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Kegiatan Silaturahmi dan halalbihalal ini diikuti
oleh pegawai dari empat satuan kerja, yaitu Sekretariat Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Pusat Pengembangan dan
Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa.
Selain itu, pegawai dari 30 Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Bahasa
yang tersebar di 30 Provinsi juga mengikuti acara ini. Silaturahmi dan
Halalbihalal ini dihadiri juga oleh tamu undangan purnabakti yang telah menyelesaikan
masa baktinya di Badan Bahasa.
“Kegiatan ini merupakan kerja sama musala Az-Zikra,
Sekretariat Badan Bahasa dan seluruh pegawai di lingkungan Badan Bahasa.
Kegiatan ini diadakan di panggung terbuka Badan Bahasa, yang akan selalu
digunakan untuk kegiatan silaturahmi berikutnya,” ujar Sekretaris Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, dalam sambutannya.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz, yang mengawali sambutannya dengan ucapan
selamat datang kepada pegawai purnabakti yang turut menghadiri acara ini. “Kami
di Badan Bahasa ingin meneruskan tradisi baik yang sudah rutin dilaksanakan di
lingkungan Badan Bahasa, yaitu silaturahmi dan halalbihalal bersama seluruh
pegawai di lingkungan Badan Bahasa, purnabakti Badan Bahasa, serta masyarakat
di lingkungan Badan Bahasa,” ujar Amin.
Amin menambahkan bahwa Badan Bahasa ingin menunjukkan
semangat terus berkarya demi kemajuan bangsa ini. Ia menyampaikan pesan bahwa apabila
sudah selesai satu pekerjaan, segerakanlah untuk melakukan pekerjaan lainnya,
kemudian tatap masa depan yang lebih menjanjikan dengan menguatkan visi,
sejalan dengan tema acara kali ini, yaitu Menjaga Ritme Kinerja dan Amal Ibadah
Terbaik Pascaidulfitri.
“Untuk menjaga kinerja Badan Bahasa, beberapa UPT
di lingkungan Badan Bahasa saat ini sedang berjuang dan berusaha mengembangkan
sayapnya dalam kerangka ZI-WBK dan WBBM. Hal ini akan relevan dengan materi
yang akan disampaikan oleh penceramah dalam acara ini,” ujarnya mengakhiri
sambutan.
Penceramah yang turut hadir dalam acara tersebut
adalah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., Guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sekaligus Sekretaris Umum PP Muhammadiyah. Abdul memberikan siraman rohani pada
seluruh peserta yang hadir secara luring dan daring.
“Idulfitri merupakan momentum refreshing
spiritual atau penyegaran kembali. Setiap manusia lahir dalam keadaan
fitrah atau bersih. Kita berusaha meningkatkan ibadah selama bulan Ramadan
tidak hanya dengan berpuasa, tetapi ibadah-ibadah lainnya yang hanya ada di
bulan Ramadan. Barang siapa yang menunaikan ibadah puasa dengan penuh iman
dengan hanya mengharapkan rida Allah, Allah akan mengampuni dosanya yang telah
lalu. Itu adalah makna dari refresing spiritual,” ujarnya membuka ceramah.
Abdul menambahkan bahwa selain refreshing
spiritual, hal lainnya adalah refreshing social yang merupakan upaya
untuk memperbaiki relasi sosial kita dengan sesama manusia. Manusia adalah
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa manusia yang lainnya dan
menjadi makhluk yang mulia karena relasi sosial di antara mereka.
“Dalam kehidupan sehari-hari seringkali ditemukan
orang yang menjabat suatu jabatan dalam waktu atau periode yang lama, hanya
meninggalkan fotonya saja, tetapi tidak ada legacy. Namun demikian, ada
pejabat yang hanya menjabat sebentar, tetapi meninggalkan legacy yang
sangat banyak. Don’t be a Champion, be a Legend! Jangan hanya berpuas
diri menjadi juara, tetapi jadi lah legenda,” tuturnya mengutip Ferguson.
Abdul juga menyampaikan bahwa kita harus memiliki suatu
peninggalan atau kinerja bermanfaat yang dapat kita wariskan kepada generasi
yang akan datang serta layak dicatat sebagai sejarah. Kunci agar dapat bersilaturahmi
dengan baik adalah memberikan hadiah berupa jasa-jasa perjuangan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Jasa yang dapat ditinggalkan dan melintasi zaman
adalah tulisan.
Kegiatan dimeriahkan juga oleh penampilan dari
Kosakata Band yang membawakan lagu-lagu bernuansa islami untuk mengiringi acara
sehingga silaturahmi dan halalbihalal di lingkungan Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa ini berlangsung dengan syahdu. (MA)
Ilham Sailar
jakarta