Penguatan Budaya Literasi melalui Generasi Muda di Brebes
Gagasan
atau ide merupakan aset yang sangat berharga saat ini. Manusia yang tidak
memiliki gagasan tidak akan berguna bagi masyarakat. Hal itu dikatakan oleh
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr. H. Abdul Fikri Faqih, M.M., saat menjadi
pembicara kunci dalam Sosialisasi Program
Pembinaan Literasi Generasi Muda pada Senin, 5 Juni 2023 di Hotel Grand Dian,
Brebes, Jawa Tengah. Diskusi yang digelar Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Tekologi (Kemendikbudristek) tersebut dipandu oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi
Jawa Tengah, Dr. Syarifuddin, M.Hum.
Fikri
menyampaikan bahwa Brebes, Tegal, dan sekitarnya tidak akan maju jika anak
mudanya tidak berpikir dan tidak memiliki gagasan. Oleh karena itu, generasi
muda harus memiliki budaya literasi yang baik dan kegigihan dalam mencapai
cita-cita. Fikri pun mendukung Program
Pembinaan Literasi Generasi Muda yang menjadi salah satu program prioritas
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Tekologi (Kemendikbudristek). Generasi muda di Kabupaten Brebes juga
didorong untuk memahami pentingnya trigatra bangun bahasa, yaitu utamakan
bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing.
“Pada
masa mendatang tantangan dan
persaingan di era global menuntut perlunya literasi yang baik di kalangan
generasi muda. Untuk itu, saat ini sumber daya manusia menjadi investasi yang
sangat penting,” tegas Fikri.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala
Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Dr. M. Abdul Khak, M.Hum., mengatakan bahwa Gerakan Literasi Nasional (GLN) bertujuan untuk membangun
budaya literasi, menyiapkan generasi emas Indonesia 2045, serta melestarikan
kebudayaan dan jati diri bangsa Indonesia dalam mendukung Gerakan Nasional
Revolusi Mental (GNRM).
”Selain itu, gerakan literasi akan menguatkan pendidikan karakter sebagai ruh dan fondasi pendidikan melalui
harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan
olah raga (kinestetik) serta merevitalisasi dan memperkuat kapasitas ekosistem pendidikan,” jelas Khak.
Khak juga mengatakan bahwa pengembangan dan
penguatan budaya literasi dilakukan melalui pendidikan yang terintegrasi, baik
pendidikan nonformal dalam ranah keluarga, pendidikan formal di sekolah, maupun
secara sosial di masyarakat. Oleh karena itu, Badan Bahasa menjadikan Penguatan
Literasi Kebahasaan dan Kesastraan sebagai salah satu program prioritas di
Badan Bahasa.
“Literasi
merupakan salah satu dari tiga program prioritas Badan Bahasa, selain
revitalisasi bahasa dan sastra daerah, serta internasionalisasi bahasa
Indonesia,” jelasnya.
Selain Abdul Fikri Faqih dan M. Abdul Khak, acara Sosialisasi Program Pembinaan Literasi Generasi Muda di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, itu juga menghadirkan Rafly Wibowo dan Imam Yuliarto, tenaga ahli Komisi X DPR RI. Program penguatan literasi di Kabupaten Brebes itu diikuti oleh seratus peserta yang terdiri atas mahasiswa, pelajar, guru, wartawan, dan unsur masyarakat lainnya.