Sosialisasi Peningkatan Kecakapan Literasi melalui Pengembangan Model Diseminasi Produk Leksikografi Berbasis Sekolah (DPLBS)

Sosialisasi Peningkatan Kecakapan Literasi melalui Pengembangan Model Diseminasi Produk Leksikografi Berbasis Sekolah (DPLBS)

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kecakapan Literasi melalui Pengembangan Model Diseminasi Produk Leksikografi Berbasis Sekolah pada tanggal 28 Juli 2023 di Hotel Novotel Mangga Dua, Jakarta.

Kegiatan ini diselenggarakan secara hibrida dan diikuti oleh 100 orang peserta daring yang berasal dari 30 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Bahasa di 30 provinsi dan peserta luring yang berjumlah 34 orang. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Imam Budi Utomo, Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra.

Dalam Sambutannya Imam mengatakan bahwa hasil Asesmen Nasional 2021 menunjukkan bahwa Indonesia mengalami darurat literasi, terutama di daerah pedesaan dan/atau di wilayah 3T. Untuk mengatasi masalah ini, Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra merekomendasikan pengembangan model diseminasi produk leksikografi berbasis sekolah (DPLBS) sebagai strategi untuk meningkatkan kecakapan literasi peserta didik.

Strategi yang diterapkan adalah berkolaborasi dan bersinergi dengan para pemangku kepentingan eksternal yang terlibat dalam kebijakan tersebut, antara lain Ditjen GTK, Ditjen PAUD Dikdasmen, dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, serta pengawas, kepala sekolah, dan guru.

“Program ini digagas pada awal tahun 2023 dengan kegiatan Kamus Masuk Sekolah (KMS).  Program DPLBS ini diproyeksikan menjadi sebuah kebijakan nasional yang akan diimplementasikan di pusat dan daerah dengan melibatkan para guru di seluruh provinsi yang akan mengikuti pelatihan/diseminasi melalui kerja sama dengan Balai Guru Penggerak (BGP) dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP),” ujar Imam.

Pendidikan Berkualitas adalah salah satu dari 17 tujuan yang merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya menyejahterakan masyarakat. Adapun dalam target 4.6 disebutkan bahwa pada tahun 2030, upaya tersebut menjamin semua remaja dan proporsi kelompok dewasa tertentu, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kemampuan literasi dan numerasi.

Imam menambahkan bahwa DPLBS sebagai proyek perubahan yang memanfaatkan produk leksikografi melalui pelatihan kepada para guru SD, SMP, dan SMA/SMK yang bertujuan untuk meningkatkan kecakapan literasi peserta didik dalam hal kemahiran merujuk (reference skill). Kemahiran merujuk merupakan salah satu kemahiran dasar dalam kecakapan literasi untuk menemukan informasi dengan tepat yang diperlukan dalam suatu karya rujukan.

Pengembangan model DPLBS akan mengintegrasikan produk leksikografi (kamus, tesaurus, glosarium, ensiklopedia) sebagai alat bantu dalam pembelajaran di sekolah. Peserta didik akan dibimbing oleh guru dalam penggunaan produk leksikografi dan penguasaan kosakata. Pembelajaran tersebut diharapkan akan meningkatkan kemahiran peserta didik dalam mengidentifikasi, mengolah, dan memanfaatkan informasi.

Dalam kegiatan sosialisasi ini dipaparkan juga Pedoman Diseminasi Produk Leksikografi Berbasis Sekolah dan teknis pelaksanaan kegiatan Diseminasi Produk Leksikografi Berbasis Sekolah (DPLBS) yang disampaikan oleh Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Perkamusan dan Peristilahan.

Kami meyakini bahwa pengembangan model DPLBS akan memberikan manfaat besar bagi upaya peningkatan kecakapan literasi peserta didik. Pengembangan model ini telah dirancang dengan hati-hati dan berdasarkan analisis kebutuhan terhadap peningkatan literasi peserta didik,” tutur Imam mengakhiri sambutan. (MA)



Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa