Pengimbasan Bahasa Daerah di OKU Selatan
Muaradua—Perayaan HUT ke-78 RI diisi dengan kegiatan Pengimbasan Bahasa Daerah oleh Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan. Bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Tim Revitalisasi Bahasa Daerah dari Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan melakukan pemantauan pengimbasan di Kabupaten OKU Selatan pada tanggal 16 Agustus 2023. Karyono, Kepala Balai Bahasa Sumatera Selatan, dalam sambutannya di SMPN 3 Muaradua, SMPN 2 Buay Runjung, KKG Simpang, dan KKG BPR Ranau Tengah mengajak semua peserta pengimbasan untuk memajukan bahasa daerah di Sumatera Selatan.
Eduarken, Kepala Bidang GTK Kabupaten OKU Selatan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa di SMPN 1 Muaradua, Revitalisasi Bahasa Daerah termasuk dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Para guru di Muaradua telah menyusun modul Revitalisasi Bahasa yang menjadi bagian dari program P5. Langkah ini diambil sebagai bukti bahwa pemerintah kabupaten menginginkan bahasa daerah di OKU Selatan dapat terwarisi dengan baik.
Pria yang akrab disapa Ken ini melanjutkan bahwa festival berjenjang di Kabupaten OKU Selatan akan dilaksanakan pada rentang bulan September--Oktober 2023. Sementara itu, Vita Nirmala, Koordinator KKLP Pelindungan dan Pemodernan di Balai Bahasa Sumatera Selatan menyebut bahwa pengimbasan Revitalisasi Bahasa Daerah dilakukan oleh 270 orang guru utama yang dilatih oleh 15 orang maestro dengan materi puisi, dongeng, pidato, cerpen, dan lawakan tunggal. Lima materi ini diajarkan dan dipraktikkan ke dalam bahasa Komering, Ogan, Lematang, Pedamaran, Kayu Agung dan Melayu Palembang.
Nukman selaku Koordinator RBD Kabupaten OKU Selatan menambahkan bahwa langkah pengimbasan yang dilakukan para guru utama dan guru pelatih hingga pelaksanaan Festival Tunas Bahasa Ibu secara berjenjang ini menjadi bukti bahwa pemerintah daerah berkomitmen dalam upaya pelindungan bahasa daerah. Hingga saat ini, tim telah menerima data pengimbasan dari enam kabupaten/kota, di antaranya adalah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tengah dengan jumlah guru terimbas 485 orang, Kabupaten OKI dengan jumlah guru 319 orang, Kabupaten Muaraenim dengan 225 guru, Kabupaten OKUS dengan 100 guru, Kabupaten OKU 50 guru, dan Kota Palembang 159 guru, serta ratusan siswa terimbas dan angka ini akan terus bertambah.