Ratusan Siswa SD dan SMP Antusias Ikuti FTBI Jawa Tengah 2023
Balai Bahasa
Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2023 di
Hotel Patra Semarang selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu, 24—26
November 2023. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut program Merdeka Belajar
Episode ke-17 Revitalisasi Bahasa Daerah (MB-RBD). Kegiatan yang berupa
lomba-lomba ini diikuti oleh 560 siswa, yakni 280 siswa sekolah dasar (SD) dan
280 siswa sekolah menengah pertama (SMP) dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Kepala Balai
Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Syarifuddin, mengatakan bahwa FTBI Tingkat
Jawa Tengah ini merupakan puncak apresiasi program revitalisasi bahasa daerah
di Provinsi Jawa Tengah. FTBI ini menyasar generasi muda, terutama siswa SD dan
SMP.
“Selain
berkompetisi, diharapkan anak-anak juga dapat bersosialisasi, bersilaturahmi,
bergembira, dan bangga menggunakan bahasa daerahnya. Ada empat mata lomba pada
FTBI 2023 ini, yakni menulis dan membaca aksara Jawa, berpidato dalam bahasa
Jawa, mendongeng dengan bahasa Jawa, serta menulis cerita cekak (cerkak),” jelas Syarifuddin.
Setiap mata lomba, lanjut
Syarifuddin, dikuti oleh siswa SD dan SMP dalam kategori putra dan putri.
Mereka didampingi dan didukung oleh ratusan guru pendamping, orang tua dan
keluarga, serta pejabat dan staf dari Dinas Pendidikan, yang hadir dalam
upacara pembukaan FTBI 2023.
Sementara
itu, Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, Dr. Iwa Lukmana, menjelaskan bahwa kegiatan FTBI dilaksanakan
dalam rangka penguatan bahasa daerah di tiap-tiap wilayah dan juga bahasa
nasional, yakni bahasa Indonesia.
“Revitalisasi
bahasa daerah ini semakin lama semakin berkembang dan semakin banyak provinsi
yang melaksanakan program ini karena dampaknya bermanfaat bagi masyarakat,”
ujar Iwa.
Menurut Iwa,
revitalisasi bahasa daerah ini harus terus ada. Di Indonesia, ada 718 bahasa
daerah yang kondisinya sebagian besar menurun.
“Kondisi
bahasa daerah tidak ada yang aman. Namun, bahasa Jawa, Sunda, Bali, dan Madura
relatif aman. Yang kurang aman itu daerah timur. Semakin ke timur, semakin
kurang aman. Karena orangnya sedikit, tetapi bahasanya banyak,” tuturnya.
Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Dr. Uswatun Hasanah, saat
membacakan sambutan Pj Gubernur Jawa Tengah, Drs. Nana Sudjana, M.M.,
menyatakan apresiasi atas penyelenggaraan FTBI 2023 ini.
“Bahasa
daerah menjadi bagian dari pendidikan budi pekerti. Kita apresiasi kegiatan ini
yang merupakan kegiatan berjenjang dan sangat bermanfaat. Nanti ketika
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dari SD mau masuk ke jenjang SMP ataupun
SMP masuk ke jenjang SMA akan digunakan,” jelasnya.
Uswatun
menjelaskan, saat ini terjadi banyak kekerasan di satuan pendidikan. Salah satu
cara menguranginya adalah melalui pendidikan budi pekerti guna mencegah
kekerasan dan bisa melalui bahasa daerah.
“Bahasa Jawa menjadi salah satu bagian dari pendidikan budi pekerti. Bahasa daerah bukan hanya tataran retorika saja, tetapi ada perilaku-perilaku kedaerahan yang menjadi local wisdom, ungkapnya.