Bangkitkan Sastra Lokal, Kemendikbudristek Salurkan Bantuan Dana

Bangkitkan Sastra Lokal, Kemendikbudristek Salurkan Bantuan Dana

Komunitas sastra dalam satu dasawarsa terakhir ini tumbuh sangat pesat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) selalu berupaya memajukan bahasa dan sastra Indonesia. Salah satu yang dilakukan adalah memberikan penyaluran bantuan bagi pengembangan komunitas sastra di berbagai daerah. Keberadaan komunitas sastra perlu mendapat bantuan dari pemerintah agar dapat mengoptimalkan perannya sebagai tempat dan media kreatif bagi sastrawan dan pegiat sastra dalam memproduksi karya sastra atau menyelenggarakan kegiatan kesastraan. Selain itu, perlu adanya penghargaan bagi para pelaku/pegiat sastra agar semangat dalam berkarya.

 

Badan Bahasa telah memberikan bantuan kepada komunitas sastra di Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk mendukung perkembangan sastra di tanah air, salah satunya adalah di Kabupaten Kerinci. Bantuan yang diberikan mencakup berbagai bentuk, mulai dari bantuan dana untuk penyelenggaraan kegiatan sastra, hingga penghargaan yang diberikan dalam rangka apresiasi kepada komunitas sastra atau perseorangan atas kinerjanya yang luar biasa dalam aktivitas kesastraan termasuk pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari ekosistem kesastraan.

 

Komunitas sastra di Kerinci yang mendapat bantuan ialah Komunitas Lentera Muda Kerinci (LMK). Komunitas tersebut menyelenggarakan Festival Bahasa dan Sastra Kerinci pada tanggal 24—27 November 2023 di Mahkota Sutis Hotel, Kerinci. Peserta yang hadir sebanyak 100 orang yang terdiri atas siswa SMA, SMK, MAN, dan mahasiswa. Selain pelajar, festival tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kerinci, Zainal Efendi; Kepala Kantor Bahasa Provinsi Jambi, Adi Budiwiyanto; Kepala Subbagian Tata Usaha Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra, Sri Haryanti; dan Ketua Komunitas Lentera Muda Kerinci, Yeri Pranata.

 

Kegiatan dibuka oleh Sri Haryanti yang mewakili Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaam Bahasa, E. Aminudin Aziz. Haryanti berharap agar bantuan sebesar Rp136.577.000 ini dapat digunakan dengan maksimal dan bermanfaat, terutama untuk masyarakat luas dalam melestarikan sastra di Kabupaten Kerinci. Ia juga berharap dengan bantuan tersebut komunitas sastra di Indonesia dapat makin berkembang dan memberikan kontribusi yang positif bagi dunia sastra dan mendorong para pelaku sastra untuk terus berkarya serta menghasilkan karya-karya sastra yang berkualitas.

 

Pada kesempatan itu, Zainal juga mengajak seluruh komunitas sastra di Indonesia untuk berkolaborasi dan bekerja sama dalam memajukan dunia sastra di tanah air. Dengan kerja sama yang solid, diharapkan sastra Indonesia dapat makin dikenal di tingkat nasional maupun internasional. “Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana bagi generasi muda dalam mempelajari dan memahami karakteristik sastra daerah sehingga dapat melestarikan sastra di Kerinci,” ucap Zainal. Zainal juga berharap agar masyarakat dapat memahami, menjaga, dan melestarikan sastra dan aksara incung karena ini merupakan warisan nenek moyang. Setelah kegiatan ini, generasi muda diharapkan dapat memasyarakatkan sastra dan aksara incung di Kabupaten Kerinci, nasional, maupun internasional.

 

Festival Bahasa dan Sastra Kerinci yang mengangkat tema ”Membangkitkan Sastra Lokal Kerinci di Kancah Dunia” terdiri atas (1) Lomba Cipta Karya Sastra Kerinci, (2) Bengkel Sastra Muda Kerinci, (3) Aksara Incung dalam Angka dan (4) Lentera Muda Award. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kecintaan generasi muda terhadap sastra Kerinci dan menjadi wadah untuk menyalurkan kreativitas kesastraan guna membangkitkan eksistensi sastra di Kerinci.

 

“Kegiatan ini diharapkan dapat melestarikan budaya dan sastra Kerinci. Salah satu program besar Badan Bahasa ialah ingin menciptakan ekosistem dalam membangun kebahasaan dan kesastraan yang tidak hanya melibatkan pemerintah pusat dan daerah, tetapi juga mendorong komunitas untuk berperan aktif dalam menyemarakkan aktivitas kebahasaan dan kesastraan daerah,” jelas Adi.

 

Badan Bahasa berkomitmen untuk selalu mendukung perkembangan sastra di Indonesia dan akan memberikan bantuan serta dukungan kepada komunitas sastra. “Semoga dengan adanya bantuan ini, sastra Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi asyarakat,” tambah Adi.

 

Kegiatan Festival Bahasa dan Sastra Kerinci ini merupakan ruang untuk tumbuh bersama bagi  generasi muda Kerinci untuk mengenal, mempelajari, dan melestarikan aksara incung dan karya sastra Kerinci yang telah lama terlupakan. Yeri menyampaikan bahwa sastra merupakan salah satu upaya yang dipelihara secara turun temurun. Sastra merupakan kebudayaan masyarakat yang harus dijaga dan dilestarikan. Tujuan festival bahasa dan sastra ini adalah agar generasi-generasi muda dapat menanamkan kecintaannya terhadap sastra dan sebagai media kreativitas serta membangkitkan eksistensi sastra di Kabupaten Kerinci.

 

Salah satu pendiri Komunitas Lentera Muda Kerinci, Yoni Elviandri mengatakan bahwa komunitas ini merupakan pelopor bagi komunitas yang ada di Kerinci. Ia berharap agar komunitasnya dapat menjadi wadah bagi anak-anak muda untuk berkreasi di bidang kesastraan. Yoni juga berterima kasih kepada Badan Bahasa karena untuk pertama kali komunitasnya menerima bantuan dalam menyelenggarakan festival bahasa dan sastra karena sejak tahun 2017 komunitas ini berdiri, pelatihan dan pertunjukan hanya mengandalkan pendanaan secara swadaya. “Semoga Badan Bahasa dapat terus menyalurkan bantuan ini untuk komunitas-komunitas sastra lainnya agar dapat membangun jaringan anak muda dalam mnegedepankan bahasa dan sastra daerah,” tambah Yoni.

 

Sementara itu, Shendika Putri Azzahra, Siswa Kelas X SMAN 1 Sungai Penuh yang merupakan salah satu peserta pelatihan esai mengungkapkan bahwa ia sangat senang mengikuti pelatihan kesastraan ini karena dapat mengetahui cara membuat esai yang baik dan dapat menuangkan ekpresinya ke dalam bentuk tulisan sebagai sebuah hobi baru (amy).

Dokumentasi 



Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa