Badan Bahasa Terima Audiensi Komunitas Satupena

Badan Bahasa Terima Audiensi Komunitas Satupena

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menerima audiensi Komunitas Satupena Sumatra Barat di Aula Sasadu, Kantor Badan Bahasa, Jakarta pada Senin, 15 Januari 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas potensi kerja sama dan kolaborasi program dalam bidang kebahasaan dan kesastraan serta program lain.

Sastri Bakry, Ketua Satupena Sumatra Barat, mengaku senang dan berterima kasih atas penerimaan Badan Bahasa. Menurut Sastri, Badan Bahasa adalah lembaga yang tepat untuk mendukung pelaksanaan program-program di komunitasnya. Satupena Sumatra Barat akan menggelar Festival Literasi Minangkabau tingkat Internasional yang diikuti oleh 18 negara. Kegiatan tersebut mengusung topik yang bertema “Literasi, Wisata, Budaya, Sastra, dan Bahasa Daerah”. Selain itu, melalui kegiatan tersebut, Satupena Sumatra Barat ingin mengenalkan bahasa Indonesia dalam bentuk pameran buku, karya sastra, atau diskusi. Sastri berharap agar komunitasnya dapat berkolaborasi dengan Badan Bahasa dalam kegiatan tersebut.

Lebih lanjut, Sastri juga turut mengapresiasi pencapaian bahasa Indonesia yang ditetapkan menjadi bahasa resmi di sidang umum UNESCO. Menurutnya, memang sepantasnya pidato-pidato dalam skala internasional disampaikan dalam bahasa Indonesia sebagai bentuk apresiasi dan mengenalkan bahasa Indonesia dalam skala global. 

"Saya mengapresiasi pencapaian bahasa Indonesia yang ditetapkan sebagai bahasa resmi dalam sidang umum UNESCO. Saya turut bangga dan berkeinginan jika komunitas kami menghadiri atau menginisiasi kegiatan skala internasional, sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia saja saat memberikan sambutan," ungkapnya sembari tersenyum. 

Sementara itu, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, turut menyambut baik program yang disampaikan Satupena. Ia berharap akan tercipta kerja sama dan kolaborasi yang baik antara Badan Bahasa dan Satupena. 

“Kami ucapkan selamat datang kepada rombongan komunitas Satupena Sumatra Barat. Kami menyambut baik tujuan kolaborasi dan kerja sama dari Satupena. Semoga pertemuan ini dapat mengembangkan program prioritas Badan Bahasa yang selaras dengan kegiatan komunitas ini," harap Hafidz.  

Lebih lanjut, Hafidz juga menyampaikan tiga program prioritas Badan Bahasa yang berfokus pada literasi, revitalisasi bahasa daerah, dan internasionalisasi bahasa Indonesia. Ketiga program tersebut sangat relevan dengan program-program yang telah dilaksanakan oleh Satupena. Hafidz menilai bahwa keberadaan Satupena dapat membantu perluasan program prioritas Badan Bahasa jika dikolaborasikan dengan baik.  Senada dengan hal tersebut, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Muh. Abdul Khak, turut menyinggung keselarasan program antara di Badan Bahasa dan Satupena. Dalam upaya peningkatan literasi Indonesia, tahun ini pihaknya akan mengirimkan sekitar 21 juta eksemplar buku bermutu ke wilayah 3T yang menyasar anak-anak di pendidikan dasar dan para penulis Satupena dapat berkontribusi dalam penyusunan bahan tersebut. Selain itu, Khak juga menyampaikan bahwa pihaknya juga memberikan bantuan bagi komunitas literasi yang dinilai aktif memberikan dampak positif bagi masyarakat. Komunitas tersebut akan diseleksi berdasarkan proposal dan hasil kerja selama ini. 

Tanggapan positif juga disampaikan oleh Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo. Ia juga menyambut baik program Satupena yang senada dengan program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) yang sedang dijalankan Badan Bahasa dan tahun ini Sumatra Barat termasuk sasaran program RBD. Selain itu, Imam juga mengungkapkan program Kemah Sastra yang bermuara pada penerbitan antologi cerita pendek berbahasa daerah dari berbagai provinsi. Pada akhir pertemuan, Tim Kerja Badan Bahasa akan menindaklanjuti kerja sama yang diajukan oleh Komunitas Satupena, menelaah kembali, dan menyepakati program-program yang dapat dikolaborasikan oleh dua lembaga. (Devi Virhana)




Ilham Sailar

jakarta

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa