Badan Bahasa Fasilitasi Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Diplomat Negara Sahabat
Jakarta, 25 Januari 2024 — Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kemendikbudristek bekerja
sama dengan Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian
Luar Negeri Republik Indonesia untuk menyelenggarakan Pertemuan Diplomat Negara
Sahabat pada Kamis, 25 Januari 2024 di Gedung Sarinah, Jakarta. Kegiatan
tersebut dilaksanakan dalam bentuk fasilitasi program bahasa Indonesia untuk
diplomat negara sahabat yang sedang menjalankan misi di Indonesia, khususnya di
Jakarta.
Staf Ahli Bidang
Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat, Muhammad Adlin Sila, dalam sambutannya
menyebutkan bahwa internasionalisasi bahasa Indonesia merupakan upaya
meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional berdasarkan
amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan.
“Kami di
Kemendikbudristek bekerja sama dengan berbagai pihak terus berupaya untuk
meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional melalui
program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dan ini adalah bentuk
diplomasi lunak yang kita jalankan sesuai amanat undang-undang,” ungkapnya.
Lebih lanjut,
Adlin menambahkan bahwa sejak tahun 2015 Badan Bahasa telah memfasilitasi
pelaksanaan program BIPA di 54 negara dengan capaian jumlah pemelajar sebanyak
173.864 orang dan data ini diyakini akan terus bertambah. Adlin juga menyinggung
soal tiga peran Badan Bahasa dalam pengembangan program BIPA, yaitu sebagai
regulator, koordinator, dan fasilitator.
Dalam wawancara
terpisah, salah satu diplomat asal Somalia mengaku tertarik dengan program
tersebut. Baginya, bahasa Indonesia sangat penting. Selain berfungsi sebagai
sarana diplomasi, bahasa Indonesia juga membantu berinteraksi dalam kegiatan sehari-hari.
Dirinya pun ingin lebih fasih lagi berbahasa Indonesia.
“Saya sudah
pernah mengikuti kursus bahasa Indonesia selama empat bulan, tetapi belum
fasih, saya ingin ikut lagi kursus bahasa Indonesia. Sangat penting bagi saya,”
ungkapnya sembari terbata-bata.
Rencananya,
pembelajaran bahasa Indonesia bagi para diplomat negara sahabat ini akan
berlangsung selama enam bulan terhitung sejak bulan Maret sampai dengan bulan
Agustus mendatang. (Devi Virhana)