Diseminasi Pedoman Penyuntingan Naskah Cerita Anak

Diseminasi Pedoman Penyuntingan Naskah Cerita Anak

Hafidz Muksin, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang juga sebagai Plh. Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, membuka secara resmi kegiatan Diseminasi Bahan Penyuluhan: Pedoman Penyuntingan Naskah Cerita Anak pada Kamis, 16 Mei 2024 di Hotel Best Western Premier The Hive, Jakarta.

Dalam sambutannya, Hafidz menyebut tiga fakta literasi yang harus diketahui, yaitu (1) berdasarkan kajian UNESCO, tingkat literasi membaca Indonesia sangat rendah, hanya satu dari 1000 orang gemar membaca; (2) hasil studi literasi PISA tahun 2018 dan 2020 menunjukkan bahwa kompetensi literasi Indonesia juga masih rendah; dan (3) dalam dunia pendidikan khususnya sekolah, hanya 50% saja pelajar yang memiliki kompetensi literasi.

Menurut Hafidz, peserta yang hadir adalah orang-orang terpilih yang mampu menjalankan amanah UUD untuk mencerdaskan anak bangsa melalui tulisan. Ia berharap agar para peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik sehingga memperoleh ilmu yang bermanfaat untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-sehari.

“Bapak dan Ibu yang hadir dalam ruangan ini adalah orang-orang pilihan yang dipercaya menjalankan amanah UUD untuk mencerdaskan anak bangsa. Kontribusi Bapak/Ibu akan bermanfaat nantinya, ikutilah kegiatan ini dengan serius,” harapnya.

Hafidz juga menyebut bahwa penyebab literasi rendah adalah karena sumber bacaan terbatas, akses mendapatkan bahan bacaan sulit, serta buku bacaan di ruang bacaan atau perpustakaan kurang menarik bagi siswa. Untuk menjawab persoalan tersebut, Badan Bahasa, Kemendikbudristek mengirimkan 21 juta eksemplar buku bacaan bermutu ke wilayah 3T.

“Perlu kita sadari bersama bahwa penyebab literasi rendah di Indonesia ini adalah karena sumber bacaan terbatas, akses mendapatkan bahan bacaan sulit, serta buku bacaan di ruang bacaan atau perpustakaan kurang menarik bagi siswa. Untuk itu, Kemendikbudristek terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat dengan mengirimkan buku bacaan bermutu ke wilayah 3T,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Frista Nanda Pratiwi, selaku koordinator pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa terdapat 100 orang peserta mengikuti kegiatan tersebut yang terdiri atas penulis dan penyunting naskah cerita anak, penerbit, pendongeng, pegiat literasi, insan media massa, mahasiswa, guru, dosen, dan pelaku perbukuan. Diseminasi ini diharapkan agar masyarakat dapat mengadopsi atau menggunakan pedoman yang disusun oleh Badan Bahasa sebagai panduan penyuntingan naskah cerita anak. Kegiatan ini menghadirkan dua orang narasumber, yaitu Bambang Trimansyah selaku Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Penulis dan Editor Profesional serta Esra Nelvi Siagian selaku ahli bahasa dari Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra. Terdapat empat wilayah yang menjadi sasaran kegiatan ini, yaitu Provinsi DKI Jakarta, Lampung, Bali, dan Maluku. (Devi Virhana)

Dokumentasi


Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa