Indragiri Hulu sebagai Daerah Pertama Bimbingan Teknis Guru Master di Provinsi Riau
Riau, 14 Mei 2024 — Pematangreba-Kabupaten Indragiri Hulu yang selanjutnya disingkat (Inhu) merupakan daerah pertama yang melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) dari empat daerah yang menjadi target pelaksanaan RBD pada tahun 2024 ini di Provinsi Riau. Tiga daerah lain yang menjadi target pelaksanaan RBD, yaitu Kabupaten Kampar, Kepulauan Meranti, dan Kota Dumai.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Toha Machsum, M.Ag., saat memberikan sambutan di hadapan 66 peserta bimtek pada Selasa, 14 Mei 2024 di Aula SKB Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hulu. Menurut Toha, acara ini merupakan program prioritas yang dilaksanakan secara nasional oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek sejak tahun 2022. “Khusus untuk Riau, kita baru melaksanakan kegiatan RBD tahun 2024 dengan melibatkan dinas pendidikan dan sejumlah pihak di wilayah sasaran masing-masing,” jelas Toha.
Revitalisasi Bahasa Daerah merupakan program Merdeka Belajar Episode Ke-17 yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek. Menurut Toha, program ini adalah langkah konkret kerisauan dan kepedulian pemerintah terhadap bahasa daerah di bawah ancaman kepunahan. Data UNESCO menyebut bahwa dalam kurun waktu 30 tahun terakhir telah ada 200 bahasa di dunia yang punah, sedangkan di Indonesia sudah ada lima bahasa yang punah.
Toha juga menyampaikan bahwa kondisi vitalitas bahasa daerah di Indonesia ada dalam beberapa kondisi, yaitu aman, rentan, mengalami kemunduran, terancam punah, kritis, dan punah. Khusus untuk yang terancam punah, mayoritas penutur berusia 20 tahun ke atas dan generasi tua tidak berbicara kepada anak-anak atau di antara mereka sendiri dengan bahasa daerah. Sementara itu, untuk kondisi kritis, penuturnya hanya kelompok masyarakat berusia 40 tahun ke atas dan jumlahnya sangat sedikit. Toha menekankan bahwa mandat pelindungan bahasa dan sastra di Indonesia ada pada UU Nomor 24 tahun 2009, pasal 41 ayat (1), (2), dan (3) yang menyebut bahwa pelindungan bahasa dan sastra Indonesia dilakukan secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan oleh lembaga kebahasaan.
Tantangan
Tantangan pelindungan bahasa daerah terdapat pada sikap bahasa penutur jati, migrasi dan mobilitas tinggi, kawin silang/campur antaretnis, dan globalisasi yang mengarah ke monolingualisme. “Inilah salah satu tujuan kegiatan RBD dengan harapan para guru bisa mengimbaskan ke guru lain, siswa, dan keluarga sehingga bahasa daerah tetap terjaga. Kegiatan RBD akan bermuara pada Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional. RBD difokuskan melalui kegiatan bersastra, yaitu pidato, cerpen, mendongeng, komedi tunggal, bersyair, dan berpuisi. Semua mata sajian dalam bimtek ini akan dilombakan dan semuanya berbasis bahasa Melayu Riau,” jelas Toha.
Toha menyadari bahwa sikap penutur dalam menggunakan bahasa tidak dapat diintervensi dan dicegah. Sikap bahasa penutur jati dapat diintervensi, dicegah, dan diubah dengan program Revitalisasi Bahasa Daerah yang saat ini dilakukan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dengan sasaran prioritas anak usia SD dan SMP.
Acara yang berlangsung selama empat hari, yaitu pada tanggal 14—17 Mei 2024 ini dibuka oleh Kasi Pendidikan Dasar, Dr. Anto Arfan, yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hulu. Dalam materinya yang berjudul “Revitalisasi, Upaya Memperlambat Kepunahan Bahasa Daerah di Kab. Inhu”, Anto mengimbau agar peserta menyerap semua materi dalam bimtek yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Riau hingga guru bisa mengimbaskan ke guru, siswa, keluarga, dan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk mencapai target pelestarian bahasa daerah melalui RBD. “Mari tunjukkan bahwa Inhu bisa melaksanakan program RBD dengan baik hinga Inhu dapat mengutus siswa hingga ke FTBI tingkat nasional. Pemateri lain dalam kegiatan ini adalah Asma, S.Pd.; Illa Nafilah, S.Pd.; Evelyne Tunugraha, S.Th.; dan Idawati, S.Pd. M.A. (ym&rls)
Dokumentasi