Peningkatan Pengimbasan Revitalisasi Bahasa Daerah Mbojo di Kota Bima

Peningkatan Pengimbasan Revitalisasi Bahasa Daerah Mbojo di Kota Bima

Kota Bima, 5 Agustus 2024--Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) merupakan salah satu program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sejak tahun 2022. Untuk itu, Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat berperan aktif dalam menyukseskan program tersebut. Melalui jalinan kemitraan dan kolaborasi, Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat terus berupaya melakukan pendampingan ke wilayah Nusa Tenggara Barat. Sebagai bagian dari tahapan Revitalisasi Bahasa Daerah, Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan Pemantauan dan Evaluasi terhadap Pengimbasan Revitalisasi Bahasa Daerah di Pulau Sumbawa pada tanggal 5—10 Agustus 2024.
Sasaran pemantauan pertama adalah Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima. Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat, Puji Retno Hardiningtyas, bersama tim disambut oleh Kepala Dinas Dikpora Kota Bima. Pada pertemuan ini, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat menyampaikan informasi mengenai kegiatan pemantauan dan evaluasi untuk melihat pengimbasan Revitalisasi Bahasa Daerah.
"Kami akan mengunjungi dua SD dan dua SMP. Tahun ini akan ada perubahan pelaksanaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI). Arahan dari Kepala Badan Bahasa, pelaksanaan FTBI diselenggarakan sekitar bulan September. Mohon dukungan pelaksanaan FTBI Tingkat Provinsi. Kami izin juga menyebarkan kuesioner untuk keberlanjutan dan keberhasilan pengimbasan RBD di Kota Bima. Beberapa kabupaten juga mulai terpantik untuk melakukan pengimbasan seperti Dinas Pendidikan Lombok Tengah dan Lombok Barat. Kami berharap bahwa pengimbasan Revitalisasi Bahasa Daerah terus bergaung di Kota Bima," terang Puji Retno mengawali kunjungan di Kota Bima hari ini.
Kepala Dinas Dikpora, Supratman, menanggapi positif agenda Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ia mengutarakan bahwa program ini luar biasa untuk terus dikembangkan bersama. Pihak dinas terus berupaya mendorong guru master untuk melakukan pengimbasan Revitalisasi Bahasa Daerah secara optimal.
"Di kota Bima kami sudah memberdayakan rekan-rekan MGMP untuk menyosialisasikan program Revitalisasi Bahasa Daerah dan kami sudah melaksanakan lomba yang menyasar lima kecamatan. Ke depan kami akan terus mengupayakan hal ini sehingga persiapan FTBI dapat lebih maksimal. Kami juga sudah menyampaikan perubahan-perubahan saat rapat koordinasi bersama dengan unsur guru, kepala sekolah, dan pengawas. Kami pun melibatkan peran para pengawas sehingga ada perkembangan program ini. Terima kasih atas kebersamaan dan kolaborasi ini," jelas Supratman.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat berdiskusi dengan perwakilan para pengawas yang hadir. Dinas Dikpora Kota Bima juga telah meluncurkan Kamus Besar Bahasa Bima-Indonesia dan Bahasa Indonesia-Bima sebagai bagian dari dukungan Revitalisasi Bahasa Daerah Mbojo di Kota Bima. Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan kunjungan ke empat sekolah, yaitu SDN 61 Karara Kota Bima, SMPN 6 Kota Bima, SDN 21 Kota Bima, dan SMPN 7 Kota Bima.
Pemantauan pertama dilakukan di SDN 61 Kota Bima dengan didampingi oleh Kepala Dikpora Kota Bima beserta tim pengawas. Pada kegiatan pemantauan dan evaluasi ini, tim diterima oleh Kepala SDN 61 Karara Kota Bima. Pemutaran video pelaksanaan pengimbasan Revitalisasi Bahasa Daerah oleh guru master menjadi pembuka kegiatan. Koordinator pengawas guru master RBD, Nuraini, menyatakan bahwa pengimbasan RBD yang dilakukan oleh para guru master dapat berdampak langsung ke siswa, guru, dan sekolah. Sementara itu, penguatan giat pengimbasan RBD juga diberikan oleh Kepala Dinas Dikpora Kota Bima. Ia meyakinkan guru master bahwa giat pengimbasan ini merupakan wujud penyelamatan bahasa Mbojo. Ia juga mengutarakan bahwa hal ini mengembalikan komitmen bersama dalam menanamkan nilai budaya dan bahasa Mbojo di lingkungan pendidikan. Penggunaan bahasa Mbojo perlu dilestarikan dan dikembangkan di masyarakat agar tidak punah. Kegiatan pemantauan dan evaluasi ini merupakan bagian dari penilaian keberhasilan program bersama.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ia mengapresiasi kehadiran kelompok belajar yang mengawal proses pengimbasan RBD di Kota Bima. Ia menekankan bahwa peserta didik sebagai penutur jati diharapkan dapat mempertahankan penggunaan bahasa Mbojo. Ia juga berharap adanya pembukaan Jurusan Bahasa dan Sastra Daerah yang menaungi pendidikan akademik.
Pemantauan dilanjutkan ke SMPN 6 Kota Bima. Tim disambut oleh Kepala SMPN 6 Kota Bima, Atu Mindaratu, beserta guru master dan siswa. Berdasarkan diskusi bersama, giat pengimbasan yang dilaksanakan oleh guru master SMPN 6 Kota Bima telah berjalan. Atu Mindaratu menjelaskan bahwa pengimbasan dilakukan melalui kegiatan program Kamis Literasi yang diikuti oleh seluruh siswa. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk terus mendukung dan meningkatkan kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah di SMPN 6 Kota Bima dan sekolah lainnya.
Pemantauan dan evaluasi berikutnya dilakukan di SDN 21 Kota Bima. Hj. Sri Wahyuni beserta jajaran guru dan siswa menyambut kunjungan tim dari Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sri Wahyuni menuturkan bahwa SDN 21 Kota Bima turut andil melaksanakan pengimbasan Revitalisasi Bahasa Daerah di Kota Bima, khususnya kecamatan Rasanae Barat. Vivi Sumanti selaku pengawas menambahkan bahwa giat pengimbasan telah dilakukan se-efektif mungkin dengan melakukan sosialisasi dan pengajaran materi Revitalisasi Bahasa Daerah ke sekolah lain.
Sekretaris Dinas Dikpora Kota Bima, Humaidin, juga menceritakan praktik baik yang telah dilakukan seluruh guru master Revitalisasi Bahasa Daerah di Kota Bima. Menurutnya, seluruh pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah di Kota Bima ini berkat kerja sama dan dukungan seluruh kepala SD dan SMPN yang terlibat dalam Pelatihan Guru Master.
“Begitu kegiatan Pelatihan Guru Master selesai, kami langsung melakukan koordinasi dan menyusun jadwal kegiatan pengimbasan bersama. Kami juga telah menyampaikan contoh praktik baik ini ketika kami mengikuti kegiatan di BPMP Provinsi NTB. Kami siap melakukan penyempurnaan kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah," ujar Humaidin.
Kegiatan pemantauan dan evaluasi berakhir di SMPN 7 Kota Bima. Guru master Revitalisasi Bahasa Daerah SMPN 7 Kota Bima, Eri Suryani, memaparkan proses giat pengimbasan yang telah dilakukan tim guru master SMPN Kota Bima. Kepala SMPN 7 Kota Bima, Saadatul Hayat, juga menuturkan bahwa komitmen pengimbasan diupayakan secara maksimal. Akan tetapi, pihak sekolah tetap membutuhkan bimbingan dan arahan lebih lanjut. Hasil pemantauan dan evaluasi pengimbasan Revitalisasi Bahasa Daerah di Kota Bima diharapkan dapat ditindaklanjuti. Kolaborasi harus terus diperkuat untuk menyukseskan program Revitalisasi Bahasa Daerah di Nusa Tenggara Barat sehingga progres pengimbasan dapat disajikan dengan data yang tepat.

Dokumentasi


Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa