Uji Coba Instrumen UKBI Adaptif Merdeka
Jakarta, 4
September 2024 — Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui KKLP Uji
Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) menyelenggarakan kegiatan Uji Coba
Instrumen UKBI Adaptif Merdeka. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yaitu
tanggal 4—5 September 2024 di Hotel Arya Duta, Gambir, Jakarta. Kegiatan ini
dibuka Ketua KKLP UKBI, Elvi Suzanti, yang mengapresiasi kehadiran para peserta
karena telah berkontribusi pada pengembangan dan penyempurnaan soal UKBI.
Opini, kritik, dan saran yang diberikan oleh para peserta mengenai soal-soal
UKBI akan menjadi bahan evaluasi bagi tim penyusun soal UKBI.
“Selamat datang,
para peserta uji coba UKBI Adaptif Merdeka. Kami sangat mengapresiasi
kedatangan bapak/ibu serta adik-adik yang akan menjadi sejarah dari
pengembangan UKBI ke depannya. Kami terbuka dengan segala masukan untuk
penyempurnaan UKBI,” ungkapnya.
Lebih lanjut,
Elvi menuturkan bahwa UKBI adalah alat ukur kemahiran berbahasa Indonesia yang
tidak saja berlaku secara nasional, tetapi juga internasional. Pengembangan,
penyesuaian, dan penyempurnaan sistem dan soal UKBI selalu dilakukan setiap
tahun. Salah satu upaya pengembangan UKBI adalah pelaksanaan kegiatan Uji Coba
Instrumen UKBI Adaptif Merdeka yang dilaksanakan tidak hanya di Jakarta, tetapi
juga di 31 provinsi dalam rentang waktu 19—30 Agustus 2024. Adapun jumlah
peserta uji coba yang terdaftar sebanyak 1.116 orang dari berbagai kalangan dan
profesi, mulai dari guru, peneliti, wartawan, siswa, hingga warga negara asing.
DKI Jakarta
menjadi provinsi terakhir yang menjadi lokasi uji coba. Elvi berharap agar para
peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius karena akan berpengaruh
terhadap hasil uji coba.
Dalam kegiatan
Uji Coba Instrumen UKBI Adaptif Merdeka, peserta mengerjakan paket-paket soal
UKBI yang mencakup seksi mendengarkan, merespons kaidah, membaca, dan menulis.
Sebelum mengerjakan soal, Triwulandari dan Nur Azizah sebagai narasumber menyosialisasikan
tata cara mengakses laman hingga cara mengerjakan soal.
Melalui kegiatan ini, soal-soal UKBI yang telah disusun diharapkan dapat
disempurnakan agar layak menjadi bagian dari paket soal UKBI Adaptif Merdeka
terbaru.
Dilihat dari
sejarahnya, UKBI bertransformasi dengan sangat pesat. Kebijakan pengembangan
desain UKBI Adaptif berawal dari UKBI berbasis kertas dan pensil, lalu
bertransformasi berbasis internet hingga menjadi UKBI Adaptif yang diluncurkan
pada tahun 2021 dengan sistem uji yang makin mudah. Hingga September 2024 ini, terdapat
847.319 peserta uji UKBI Adaptif Merdeka yang 400 lebih di antaranya adalah WNA.
Donia, WNA asal
Mesir, saat mengikuti kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa UKBI sangat penting
bagi yang ingin belajar bahasa Indonesia atau yang ingin bekerja di Indonesia
karena UKBI dapat mengukur kemahiran berbahasa Indonesia seseorang. Ia pun
berharap akan menjadi guru bahasa Indonesia bagi penutur asing suatu hari nanti
dan akan lebih giat lagi mempelajari bahasa Indonesia.
Dalam
kesempatan yang sama, Thuy yang berasal dari Vietnam juga menyebut bahwa UKBI
penting bagi siapa pun yang ingin mengetahui dan mempelajari bahasa Indonesia. Dari uji coba instrumen tersebut ia mengaku
banyak mendapat kosakata baru meskipun soal-soal ujian terbilang sulit. Hal
serupa juga diungkapkan Imam, salah satu guru SMP di Jakarta, yang mengaku bahwa
soal-soal uji coba instrumen UKBI sulit dari ujian yang asli. Namun, ia percaya
segala jawaban dan masukan dari peserta akan menjadi bahan pertimbangan bagi
perkembangan alat uji kemahiran berbahasa Indonesia itu.
“Sekolah kami cukup sering berpartisipasi dalam kegiatan UKBI, bahkan anak-anak selalu kami sarankan ikut ujian. Soal uji coba instrumen susah dibandingkan tes yang asli. Semoga segala masukan dari kami bisa ditampung untuk penyempurnaan UKBI. Semoga bisa ikut kegiatan ini lagi,” harap Imam. (Devi Virhana)