Meningkatkan Profesionalisme Administrasi melalui Penyuluhan Bahasa Indonesia untuk Tata Naskah Dinas
Jakarta, 30
September 2024—Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra menyelenggarakan penyuluhan bahasa
Indonesia terkait dengan tata naskah dinas pada Senin, 30 September 2024 di
Gedung A, Kemendikbudristek. Kegiatan ini diadakan sebagai langkah strategis dalam
meningkatkan kualitas penulisan dan penyusunan dokumen resmi di lingkungan Kemendikbudristek.
Acara ini dibuka oleh Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Ganjar
Harimansyah, yang juga memberikan sambutan mengenai pentingnya penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam tata naskah dinas. Ganjar menekankan bahwa
kesalahan dalam penggunaan bahasa di lingkungan pemerintahan dapat memengaruhi
persepsi profesionalisme sebuah institusi. “Bahasa adalah wajah pertama yang
kita tunjukkan melalui dokumen-dokumen resmi kita. Dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang benar, kita tidak hanya menjaga citra kementerian, tetapi juga
memperkuat fungsi administratif yang lebih efektif dan jelas,” ujar Ganjar
dalam sambutannya.
Ganjar Harimansyah kembali menegaskan pentingnya tindak lanjut dari
penyuluhan ini. Ia berharap agar para peserta dapat menerapkan pengetahuan yang
telah mereka peroleh dalam pekerjaan sehari-hari sehingga kualitas naskah dinas
di lingkungan Kemendikbudristek akan makin baik dan sesuai dengan pedoman yang
berlaku. “Ini bukan sekadar acara satu hari, melainkan langkah awal untuk
perubahan yang lebih besar. Kualitas tata naskah dinas kita adalah cerminan
bagaimana kita menghargai tugas administrasi sebagai bagian dari pelayanan
publik. Saya berharap, setiap pegawai dapat menjadi agen perubahan dalam
meningkatkan kualitas penulisan naskah dinas,” ungkap Ganjar.
Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada para pegawai
Kemendikbudristek terkait dengan aturan dan kaidah penggunaan bahasa Indonesia
dalam penulisan naskah dinas. Penggunaan bahasa yang tepat dinilai sangat
penting, khususnya dalam penyampaian informasi antara instansi maupun kepada
masyarakat luas. Dalam penyusunan naskah dinas, penulis harus mampu menjaga
kejelasan informasi dengan tetap memperhatikan kesesuaian tata bahasa. Acara
ini menghadirkan narasumber utama, yaitu Wawan Prihartono dari Pusat Pembinaan
Bahasa dan Sastra, seorang ahli bahasa yang telah berpengalaman menjadi saksi
ahli dan memberi layanan kebahasaan. Wawan memberikan materi yang komprehensif
mengenai beberapa aspek penting dalam penulisan naskah dinas. Salah satu topik
utama yang diangkat adalah pentingnya penggunaan ejaan yang disempurnakan (EYD)
serta struktur kalimat yang jelas dan efektif.
Dalam paparannya, Wawan menegaskan bahwa naskah dinas yang tidak sesuai
kaidah bahasa dapat memengaruhi efektivitas komunikasi antarinstansi.
“Kesalahan dalam tata bahasa dan ejaan bisa mengubah makna yang disampaikan
dalam dokumen dinas. Oleh karena itu, pegawai harus memahami aturan bahasa yang
berlaku dan menerapkannya dalam setiap penyusunan dokumen resmi,” jelas Wawan.
Lebih lanjut, Wawan juga membahas format penulisan naskah dinas yang benar,
mulai dari penggunaan kop surat, penomoran surat, hingga bagian-bagian penting
lainnya yang harus disusun dengan rapi dan konsisten. Ia juga memberikan
contoh-contoh nyata kesalahan umum yang sering terjadi dalam penyusunan surat
dinas serta cara memperbaikinya. Selain pemaparan teori, peserta juga diajak
untuk melakukan diskusi interaktif terkait dengan kendala yang sering dihadapi
dalam penerapan aturan bahasa pada naskah dinas sehari-hari. Beberapa peserta
menyampaikan bahwa sering kali terjadi kebingungan dalam penggunaan tanda baca
yang tepat serta struktur kalimat yang rumit. Wawan memberikan penjelasan rinci
dan solusi praktis yang dapat diterapkan oleh peserta dalam pekerjaan mereka.
Acara penyuluhan ini dihadiri oleh sejumlah pegawai dari berbagai unit kerja di lingkungan Kemendikbudristek. Para peserta yang terdiri atas staf administrasi dan penanggung jawab penyusunan naskah dinas kementerian terlihat antusias mengikuti setiap sesi yang disajikan. Selama penyuluhan, peserta juga berkesempatan untuk bertanya langsung kepada narasumber tentang permasalahan spesifik yang mereka hadapi dalam tugas sehari-hari. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan seluruh pegawai Kemendikbudristek memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang benar dalam tata naskah dinas. Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme kementerian dalam penyampaian informasi resmi kepada publik maupun instansi lain.
Dokumentasi