Sertifikat UKBI Wajib untuk Peserta Debat Bahasa Indonesia 2025
Denpasar, 12 Oktober 2024—Lomba Debat Bahasa Indonesia tingkat nasional untuk siswa SMA/MA/sederajat dari seluruh Indonesia resmi ditutup di aula Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali, pada Sabtu, 12 Oktober 2024. Kompetisi ini berlangsung selama sepekan, dimulai dari 7 hingga 13 Oktober 2024 dengan peserta dari berbagai provinsi di Indonesia. Lomba ini diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia, Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) dalam rangka mengasah keterampilan berpikir kritis dan berbahasa Indonesia pada generasi muda.
Acara penutupan Lomba Debat Bahasa Indonesia dihadiri oleh pejabat dari berbagai instansi terkait, guru, dan tamu undangan. Salah satu tokoh yang memberikan sambutan pada acara penutupan adalah Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin. Dalam sambutannya, Hafidz Muksin menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para peserta, penyelenggara, dan seluruh pihak yang terlibat dalam suksesnya acara ini. Ia juga menyoroti pentingnya peran bahasa Indonesia sebagai bahasa kebangsaan dan alat pemersatu.
Dalam sambutannya, Hafidz Muksin menyinggung tentang pencapaian besar bahasa Indonesia di dunia internasional, terutama setelah menjadi bahasa resmi di sidang umum UNESCO. “Bahasa Indonesia kini tidak hanya menjadi kebanggaan kita sebagai bangsa, tetapi juga telah diakui di tingkat internasional. Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam sidang umum UNESCO merupakan pencapaian yang menunjukkan bahwa bahasa kita makin diterima dan diakui di kancah global,” ujar Hafidz Muksin. Kutipan tersebut mendapat apresiasi dari peserta dan hadirin, mengingat hal ini menjadi bukti nyata bahwa bahasa Indonesia terus berkembang menjadi bahasa yang mampu bersaing di panggung dunia.
Setelah melalui babak final yang berlangsung dengan sangat sengit, kontingen D.I. Yogyakarta berhasil meraih juara pertama. Mereka sukses mengungguli kontingen dari Jawa Timur yang harus puas di posisi kedua. Kedua tim memperlihatkan kemampuan debat yang luar biasa dengan argumentasi yang tajam, terstruktur, serta penggunaan bahasa yang baik. Lomba Debat Bahasa Indonesia ini mengangkat tema-tema yang sangat relevan dengan situasi sosial, budaya, dan kebangsaan saat ini. Para peserta dituntut untuk mampu berpikir kritis dan memberikan solusi atas berbagai isu yang dihadapi bangsa, mulai dari persoalan pendidikan, lingkungan, hingga perkembangan teknologi. Perwakilan dari kontingen DI Yogyakarta sebagai juara pertama menyampaikan rasa bangga mereka atas kemenangan ini. "Kami sangat bersyukur atas hasil ini, tetapi lebih dari itu, kami mendapatkan pelajaran berharga dari lomba ini, terutama bagaimana kami bisa menyampaikan ide-ide kami dengan cara yang efektif dan persuasif," ujar salah satu anggota tim.
Dalam
sambutannya, Hafidz Muksin juga menambahkan bahwa pada tahun depan, semua
peserta yang ingin mengikuti Lomba Debat Bahasa Indonesia akan diwajibkan
memiliki sertifikat Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). “Mulai tahun
depan, setiap peserta yang ingin mengikuti Lomba Debat Bahasa Indonesia wajib
memiliki sertifikat UKBI. Ini adalah langkah untuk memastikan bahwa para
peserta memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang memadai dan sesuai standar.
UKBI akan menjadi tolok ukur kemampuan berbahasa resmi di tingkat nasional dan
internasional,” tegas Hafidz. Pernyataan tersebut direspons dengan baik oleh
para peserta dan guru pendamping yang menyadari pentingnya UKBI sebagai sarana
untuk menilai dan meningkatkan kompetensi berbahasa Indonesia.
Acara penutupan lomba
ini juga dimeriahkan dengan penyerahan trofi, medali, dan penghargaan bagi para
pemenang. Selain juara satu dan dua, tim dari berbagai provinsi yang berhasil
mencapai babak semifinal juga mendapat penghargaan. Seluruh peserta lomba
mendapat sertifikat partisipasi sebagai bentuk apresiasi atas usaha dan
semangat mereka selama mengikuti perlombaan. Lomba Debat Bahasa Indonesia
tingkat nasional ini tidak hanya menjadi ajang adu argumen, tetapi juga menjadi
wadah pembelajaran penting bagi para siswa untuk lebih memahami nilai
kebangsaan, pentingnya bahasa, dan bagaimana bahasa dapat menjadi alat untuk
membangun bangsa. Melalui lomba ini, diharapkan generasi muda Indonesia dapat makin
mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta terus
mengembangkan kemampuan berpikir kritis di berbagai bidang.