Rekor Dunia MURI untuk Menulis Pitutur Luhur dengan Aksara Jawa di Daun Lontar

Rekor Dunia MURI untuk Menulis Pitutur Luhur dengan Aksara Jawa di Daun Lontar

Dalam rangkaian acara Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Jenjang SD Tahun 2024, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah mencatatkan rekor dunia dari Museum Rekor Indonesia (MURI) di Gedung Wanita, Jepara, pada 22 Oktober 2024. Melalui kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Jepara, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah memecahkan rekor dunia MURI “Menulis Pitutur Luhur dengan Aksara Jawa di Daun Lontar Terbanyak”, yaitu 3.386 daun lontar.

Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Drs. Nana Sudjana, M.M., dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Cabang Dinas Wilayah II, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Haris Wahyudi, S.Pd., M.Pd., menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan program revitalisasi bahasa daerah di wilayah Jawa Tengah.

“Kami mengajak berbagai pemangku kepentingan untuk terlibat dalam program revitalisasi bahasa daerah ini, baik bupati/wali kota, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, perguruan tinggi, sekolah, komunitas, maupun keluarga,” kata Nana Sudjana dalam sambutan tertulisnya.

Sementara itu, Penjabat Bupati Jepara, Edy Supriyanta, ATD., S.H., M.M., meyatakan bahwa pemecahan Rekor MURI yang digelar Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Jepara tersebut diharapkan menjadi pendorong siswa-siswa di Jawa Tengah untuk terus mencintai budaya dan bahasa Jawa. Kegiatan FTBI diharapkan mampu menjadi penggerak anak-anak agar terus melestarikan dan menjaga bahasa, budaya, dan aksara Jawa sebagai warisan leluhur.

“Kami berharap para siswa ini dapat menerapkan nilai-nilai kebajikan, moralitas, dan kearifan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Edy Supriyanta dalam sambutannya di Gedung Wanita Jepara pada Selasa, 22 Oktober 2024.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Syarifuddin, M.Hum., mengungkapkan bahwa penulisan pitutur luhur dengan aksara Jawa di daun lontar dalam acara FTBI itu melibatkan peserta sejumlah 1.668 siswa dan guru SD dari Kabupaten Jepara. Selain itu, 551 siswa SD peserta FTBI dan pendampingnya dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah juga ikut dalam penulisan aksara Jawa di daun lontar tersebut. Sebanyak 1.500 pitutur luhur dalam bahasa Jawa tertulis dalam kegiatan tersebut.

“Sekolah dasar di Jepara ada 556 sekolah. Setiap sekolah dasar mengirimkan dua siswa dan satu guru ditambah dengan 481 peserta FTBI dan 70 pendamping,” terang Syarifuddin.

Syarifuddin menuturkan bahwa kegiatan penulisan pitutur luhur dengan aksara Jawa di daun lontar itu bertujuan mengajak generasi muda, khususnya siswa sekolah dasar, dan masyarakat pada umumnya untuk memaknai, memahami, menginternalisasikan pitutur luhur dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda dan masyarakat juga menjadi tahu tentang daun lontar sebagai media tradisional dalam menulis karya yang pernah dipakai oleh masyarakat zaman dulu.

“Kami ingin melatih dan membiasakan anak-anak sekolah dasar untuk menulis dalam aksara Jawa. Yang tidak kalah penting, para siswa ini sebagai generasi muda bangga untuk berbahasa daerah, dalam hal ini bahasa Jawa,” tandasnya.

Dokumentasi




Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa