Pengukuhan Program dan Organisasi Kedaulatan Bahasa
Jakarta, 26 Oktober 2024—Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menggelar Rapat Koordinasi Nasional
(Rakornas) Bahasa dan Sastra di Hotel Sultan, Jakarta, pada 26 Oktober 2024.
Acara yang berlangsung secara hibrida ini menghadirkan Deputi Bappenas, Amich
Alhumami serta para pejabat eselon dan 400 peserta dari satuan kerja di
lingkungan Badan Bahasa.
Hafidz Muksin dalam laporannya
menekankan pentingnya dukungan seluruh pemangku kepentingan dalam meningkatkan
kinerja Badan Bahasa. Hafidz menyebutkan bahwa kolaborasi antara mitra kerja
Badan Bahasa menjadi pilar utama dalam penguatan strategi program-program bahasa
dan sastra. “Melalui sinergi ini, kami berharap dapat terus mendorong
keberhasilan program dan penguatan organisasi demi pelestarian bahasa
Indonesia,” ujar Hafidz.
Deputi Bappenas, Amich Alhumami,
dalam paparannya, menyoroti pentingnya bahasa sebagai elemen fundamental budaya
nasional yang serupa dengan komitmen negara, seperti Jepang dan Korea terhadap
bahasa nasional mereka. Amich menegaskan bahwa bahasa Indonesia harus menjadi
bagian utama dari kebudayaan nasional. Dengan demikian bahasa Indonesia juga
diakui di ranah internasional. Pelestarian bahasa daerah pun merupakan upaya
penting agar identitas budaya Indonesia terus bertahan dalam perkembangan zaman.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala
Badan Bahasa, Prof. E. Aminudin Aziz, MA., Ph.D., menyampaikan arah program
kerja lima tahun ke depan, termasuk fokus pada peningkatan jangkauan bahasa
Indonesia, pelestarian bahasa daerah, dan posisi strategi bahasa Indonesia
dalam pendidikan nasional dan internasional. Menurutnya, bahasa Indonesia harus terus diperjuangkan
hingga menjadi bahasa yang kuat di tingkat global, seperti yang dilakukan
negara-negara lain. “Ini mencakup penyusunan kurikulum yang memasukkan bahasa
daerah sebagai muatan lokal wajib di sekolah-sekolah serta peran bahasa
Indonesia sebagai mata pelajaran wajib,” kata Amin.
Rakornas
merupakan kesempatan untuk membahas pelaksanaan kebijakan pemerintah baru
periode 2024—2029 yang mengarahkan fokus pada penguatan struktur organisasi
bahasa dan sastra, termasuk peningkatan struktur balai bahasa di berbagai
daerah, yang semula berjumlah 17 balai menjadi 26 balai. Dengan peningkatan struktur
ini, diharapkan upaya pelestarian bahasa daerah dapat menjangkau lebih banyak
wilayah serta dapat memperkuat identitas lokal dan nasional di seluruh
Indonesia.
Amin menambahkan bahwa rapat koordinasi ini juga menjadi wadah untuk mempersiapkan beberapa program khusus, antara lain, penyusunan rencana pelatihan bahasa Indonesia bagi guru, lomba penulisan sastra untuk siswa dan pelajar, serta pengembangan sertifikasi bahasa Indonesia yang diharapkan mendukung perkembangan karir profesional di berbagai sektor. Program UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia) juga akan dikembangkan lebih luas sebagai alat uji kompetensi di bidang bahasa. “Saat ini, lebih dari 900.000 orang telah mengikuti UKBI yang menjadi prediktor kemampuan berbahasa Indonesia sejak tingkat pendidikan dasar,” tambah Amin. Diakhir sambutan nya Amin berharap agar rakornas ini dapat memperkokoh tekad dan semangat dalam menjaga eksistensi dan kemajuan bahasa dan sastra Indonesia. “Dengan semangat kolaborasi yang kuat, berbagai lembaga pemerintah diharapkan mampu meningkatkan literasi dan kemampuan generasi muda untuk memahami identitas mereka melalui bahasa dan sastra,” tutupnya.