Kemeriahan Gelaran Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2024 di Provinsi Sulawesi Tenggara

Kemeriahan Gelaran Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2024 di Provinsi Sulawesi Tenggara

Kendari, 25 November 2024—Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara (BB Sultra) menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu pada 21—22 November 2024. Acara yang digelar di Hotel Claro Kendari ini diikuti oleh peserta terpilih dari enam kabupaten/kota daerah persebaran bahasa Tolaki, yaitu Kabupaten Kendari, Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Kolaka, dan Kolaka Timur. Selama dua hari seluruh perwakilan mengikuti lima mata lomba berbahasa Tolaki, yaitu, mendongeng, menyanyi, pidato, dan berkomedi tunggal, sedangkan lomba menulis cerpen dilaksanakan secara tidak langsung, peserta hanya mengirimkan naskah cerpen. Acara ini ditutup dengan gelaran Malam Puncak Festival Tunas Bahasa Ibu 2024 Provinsi Sulawesi Tenggara dengan bintang tamu Arie Kriting dan dihadiri tidak kurang dari 450 penonton. Selain itu, pada Malam Puncak FTBI diserahkan juga penghargaan bagi para pemenang lomba.

Uniawati, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini dan berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sementara itu, Imam Budi Utomo, Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa, memberikan sambutan secara daring. Ia mengatakan bahwa Festival Tunas Bahasa Ibu merupakan puncak perayaan revitalisasi bahasa daerah dan telah dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. “Sulawesi Tenggara baru pertama kali dilakukan revitalisasi bahasa daerah, tetapi saya lihat antusiasme masyarakat sangat tinggi. Revitalisasi bahasa daerah ini menjadi salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Kegiatan ini dan kegiatan lain yang berkaitan dengan pelindungan bahasa daerah akan tetap dilakukan,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa pembinaan, pengembangan, dan pelestarian bahasa daerah merupakan tugas dan wewenang pemerintah daerah. Namun, Badan Bahasa melalui UPT di daerah berusaha tetap mendukung dan mendorong pelestarian bahasa daerah. “Bersama-sama kita bergotong-royong, kita bersinergi, kita berkolaborasi dalam pelaksanaan revitalisasi bahasa daerah sehingga tercapai apa yang menjadi tujuan kita bersama, yaitu agar bahasa daerah kita ini tidak mengalami kepunahan,” ujarnya.

Salah satu upaya revitalisasi bahasa daerah adalah dengan mengembalikan sikap positif generasi muda terhadap bahasa daerahnya. “Anak-anak muda kita tidak lagi merasa malu, merasa gengsi, atau merasa inferior ketika menggunakan bahasa daerah,” imbuh Imam dalam Malam Puncak FTBI Provinsi Sulawesi Tenggara.

Asrun Lio, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, hadir dan membuka Malam Puncak Pelita II secara langsung. Ia mengatakan, “Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif-inisiatif yang bertujuan untuk menjaga dan melestarikan bahasa bahasa daerah di Sulawesi Tenggara. Mari, kita terus berupaya semaksimal mungkin agar budaya kita dan bahasa daerah kita tetap terjaga.” 

Ia juga mengapresiasi dan berterima kasih seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam pelestarian bahasa daerah ini. Ia berharap agar kegiatan ini dapat makin menumbuhkan kecintaan dan kepedulian dalam pelestarian bahasa dan budaya daerah sekaligus mempererat rasa persatuan di Sulawesi Tenggara.

Pada tahun 2024, Kantor Bahasa Provinsi Sulaewsi Tenggara melaksanakan revitalisasi bahasa Tolaki di tujuh kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Kendari, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Kolaka, Kolaka Utara, dan Kolaka Timur. Para guru dari tujuh daerah kabupaten/kota tersebut diberi materi pembelajaran bahasa Tolaki melalu media mendongeng, menyanyi, menulis cerpen, pidato, dan komedi tunggal. Setelah itu, para guru mengimbaskan (membelajarkan) kepada siswa dan guru sejawat di daerah masing-masing. Festival Tunas Bahasa Ibu yang merupakan puncak revitalisasi bahasa daerah dilakukan berjenjang dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga ke tingkat nasional. [cwpa]

Dokumentasi




Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa