Badan Bahasa Anugerahkan Penghargaan UKBI Untuk Tiga Sekolah di Purbalingga
Purbalingga, 2 Desember 2024 – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah memberikan penghargaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) kepada tiga sekolah di Kabupaten Purbalingga, yakni SMA Negeri 1 Bobotsari, SMP Negeri 1 Padamara, dan SMP Negeri 1 Purbalingga. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Aula SMA Negeri 1 Bobotsari, Purbalingga, Jawa Tengah, pada Sabtu (30/11).
Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas pencapaian luar biasa dalam program UKBI, yang bertujuan untuk menguji keterampilan bahasa Indonesia baik dalam penulisan maupun ejaan. UKBI menjadi salah satu alat penting untuk mempersiapkan siswa menjadi calon pekerja yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik di dunia profesional.
Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, menyampaikan secara daring bahwa dari data yang Badan Bahasa lihat, adanya sedikit penurunan jumlah peserta UKBI di tahun 2024 dibandingkan tahun 2023. Ini tentu menjadi bahan analisis lebih lanjut. “Mungkin saja penurunan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah peserta di tahun sebelumnya atau karena faktor lainnya," ucap Hafidz.
Namun demikian, hasil ujian UKBI menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa sektor, terutama dalam kemampuan mendengarkan dan membaca. Di tahun 2023 dan 2024, nilai rata-rata sesi mendengarkan meningkat dari 484 menjadi 490, sebuah peningkatan 6 poin yang menunjukkan bahwa siswa SMA Negeri 1 Bobotsari semakin baik dalam memahami materi yang didengar.
Peningkatan lebih luar biasa tercatat dalam sesi membaca, di mana nilai rata-rata meningkat dari 454 menjadi 576, mencerminkan bahwa siswa semakin mahir dalam memahami teks dan mengolah informasi yang dibaca. "Jika dilihat dari sisi capaian ini, kami bisa menganalisis hasil UKBI ini sebagai bahan evaluasi bagi para guru, baik itu guru bahasa Indonesia maupun guru dari bidang studi lainnya. Penting untuk memastikan agar siswa mampu merespons kaidah bahasa dengan baik, memahami makna kalimat, serta mencermati dan memahaminya dengan benar," tambah Hafidz.
Hafidz juga menekankan pentingnya upaya kolaboratif dan penguatan sosialisasi yang terus dilakukan di SMA Negeri 1 Bobotsari. "Hasil yang diperoleh SMA Negeri 1 Bobotsari menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Purbalingga, termasuk SMP Negeri 1 Purbalingga dan SMP negeri 1 Padamara yang juga menunjukkan capaian luar biasa," tuturnya.
"Di tingkat SMP, sudah ada yang mencapai predikat unggul, yang menunjukkan bahwa UKBI ini mulai memberikan dampak positif bagi perkembangan kemampuan berbahasa Indonesia di tingkat yang lebih muda," tambah Hafidz.
Hafidz mengingatkan bahwa capaian ini tidak hanya berhenti di SMA Negeri 1 Bobotsari, melainkan harus menjadi contoh bagi seluruh sekolah di Purbalingga dan Indonesia. "Kami berharap hasil ini terus meningkat, dan setiap siswa dapat merespons kaidah bahasa dengan baik, memahami dan mencermati makna informasi yang diberikan, serta dapat berkontribusi positif bagi bangsa melalui penguasaan bahasa Indonesia yang unggul," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Syarifuddin, menyampaikan bahwa program UKBI sangat penting untuk menguji kualitas penggunaan bahasa oleh penutur utama bahasa Indonesia. "Kami memberikan apresiasi kepada SMA Negeri 1 Bobotsari, yang telah menunjukkan praktik terbaik dalam mengimplementasikan program UKBI ini. Kami berharap Purbalingga dapat menjadi contoh yang bisa diangkat dalam skala nasional," ujarnya.
Syarifuddin menjelaskan ada enam indikator utama yang menjadi pertimbangan dalam penilaian penghargaan UKBI. Pertama, jumlah siswa peserta UKBI yang terbanyak, disertai dengan peningkatan peserta yang luar biasa, baik di tingkat SMP maupun SMA. Kedua, kreativitas ide yang dituangkan dalam bentuk video, foto, dan artikel. Ketiga, kualitas isi dalam foto, video, dan artikel yang diproduksi. Keempat, pesan atau ajakan yang disampaikan dalam karya-karya tersebut. Kelima, kualitas bahasa yang digunakan, dan keenam, jumlah penonton video terbanyak.
Melalui penghargaan ini, diharapkan akan semakin banyak sekolah di wilayah ini yang terinspirasi untuk mengikuti jejak SMA Negeri 1 Bobotsari dalam meningkatkan keterampilan berbahasa siswa mereka. "Ini adalah bentuk dukungan terhadap peningkatan kualitas pendidikan bahasa Indonesia, yang tak hanya mendidik siswa untuk berbicara dengan baik, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap bahasa nasional mereka," jelas Syarifuddin.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala SMA Negeri 1 Bobotsari, Joko Widodo, mengungkapkan penghargaan ini merupakan hasil dari upaya pihaknya dalam mengedukasi siswa bahwa keterampilan berbahasa tidak hanya terbatas pada penguasaan kosakata, namun juga pada pemahaman makna dan struktur bahasa Indonesia. "Melalui penghargaan ini, kami ingin mengingatkan bahwa keterampilan berbahasa bukan hanya soal menguasai kosakata, tetapi juga tentang memahami makna, struktur, dan ejaan yang benar. Hal ini sangat penting untuk bekal siswa di masa depan, terlebih di dunia kerja," ujar Joko.
Joko berharap bahwa peran Bahasa Indonesia dapat mendunia, "Semoga bahasa Indonesia tidak hanya menjadi alat komunikasi di Indonesia, tetapi juga dapat menjadi bahasa ilmu pengetahuan yang digunakan hingga tingkat internasional," tambahnya.
Siaran Pers
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor: 611/sipers/A6/XII/2024
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Laman: kemdikbud.go.id
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id