Keberlanjutan Program Internasionalisasi Bahasa Indonesia di Kemendikdasmen
Menteri
Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Dr. Abdul Mu'ti M.Ed., bersama
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Dr. Fajar Riza Ul
Haq, S.Hi., M.A., melakukan kunjungan kerja ke Kota Kupang, Provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT) pada Selasa, 3 Desember 2024 di Aula Nusantara Balai
Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur (BPMP NTT). Kegiatan
ini menjadi wujud perhatian Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
(Kemendikdasmen) kepada NTT.
Kunjungan
ini bertujuan untuk menyampaikan kebijakan-kebijakan utama pemerintah dalam
bidang pendidikan dengan penekanan pada daerah-daerah di Indonesia bagian Timur,
khususnya NTT. Mendikdasmen beserta rombongan diterima oleh para Kepala Satuan
Kerja (Satker) yang berada di bawah Kemendikdasmen bersama segenap staf dan
Dharma Wanita Persatuan (DWP). Saat menyampaikan sambutan, Mendikdasmen memberikan
apresiasi atas sambutan hangat yang diterimany beserta rombongan di NTT. Mendikdasmen
mengungkapkan bahwa di bawah kepemimpinannya, Kemendikdasmen akan merangkul
berbagai pihak demi mewujudkan lingkungan kerja yang ramah dan terasa seperti
di rumah. Lebih jauh, kata RAMAH akan diadopsi menjadi slogan berupa akronim dengan
kepanjangan, yaitu Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmonis.
Sesi
tanya-jawab pun dibuka bagi seluruh UPT (unit pelaksana teknis) yang hadir pada
kesempatan tersebut. Pegawai dari setiap UPT mengajukan pertanyaan dengan
sangat antusias. Hal ini terjadi karena momen seperti ini sangat jarang
terjadi. Wedya Dhaneswara dari Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur
mempertanyakan visi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) yang
tidak secara spesifik dan terbatas bersinggungan dengan bidang pendidikan di
tingkat dasar dan menengah sesuai dengan visi Kemendikdasmen.
Mendikdasmen
pun menyoroti bahwa tugas dan fungsi Badan Bahasa masih sama dan keberadaannya
di Kemendikdasmen hanya persoalan tata laksana organisasi. “Program-program
bidang kebahasaan dan kesastraan, termasuk internasionalisasi bahasa Indonesia,
akan berlanjut,” tegasnya. Ia menyampaikan bahwa penyebaran bahasa
Indonesia di dunia internasional menjadi salah satu perhatiannya. “Program BIPA
(Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) akan menjadi kunci penguatan posisi
bahasa Indonesia di tingkat internasional,” tambahnya. Mendikdasmen juga
menyampaikan bahwa penerapan bahasa Indonesia di dalam negeri juga akan
diperkuat oleh para TKA (tenaga kerja asing) yang bekerja di Indonesia melalui program
BIPA.
Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai UPT Badan Bahasa di NTT memegang peranan penting dalam hal ini karena wilayah kerja Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur berbatasan langsung dengan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) dan banyaknya mahasiswa Timor Leste yang menuntut ilmu di perguruan-perguruan tinggi di NTT. Pada pengujung acara, Mendikdasmen berpesan agar setiap pegawai Kemendikdasmen di Indonesia, khususnya di NTT, bekerja dengan semangat dan berkontribusi tanpa memandang jabatan yang disandang. (denis/kbntt)*