Guru dan Siswa Siap Berkarya dalam Kegiatan Panggung dan Bengkel Sastra

Guru dan Siswa Siap Berkarya dalam Kegiatan Panggung dan Bengkel Sastra

Pengaruh negatif makin deras melanda kehidupan bangsa dan masyarakat Indonesia. Nilai-nilai budaya destruktif makin mudah masuk dan memengaruhi nilai-nilai budaya luhur yang ada pada bangsa dan masyarakat Indonesia.

Dalam upaya menepis budaya negatif dan memperkuat nilai-nilai luhur bangsa yang sudah ada, peran dunia pendidikan, terutama pendidikan formal di sekolah sangatlah penting. Anak-anak usia sekolah perlu mendapatkan bekal nilai-nilai budaya luhur bangsa melalui pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler.

Terkait dengan penanaman nilai-nilai budaya bangsa, peran guru sangatlah sentral dan vital karena mereka berperan membentuk karakter dan menjadi teladan bagi siswa. Oleh karena itu, guru harus memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk ditularkan kepada para siswa.

Untuk menyikapi hal tersebut, Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra mengundang 100 orang peserta yang terdiri atas 50 guru dan 50 siswa SMA/SMK/MA di Jabodetabek untuk mengikuti kegiatan Peningkatan Apresiasi Sastra: Bengkel Sastra dan Penggung Sastra Bagi Guru dan Siswa. 

Kegiatan yang berlangsung selama lima hari di Hotel Harris Vertu & Yello, Harmoni, Jakarta Pusat tersebut dibuka oleh Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Muh. Abdul Khak pada Senin, 14 Juni 2021 dan berakhir pada Jumat, 18 Juni 2021.

Dalam sambutannya, Abdul Khak berharap kalangan guru dapat menjadi anutan bagi siswa karena memiliki pemahaman sastra yang baik, sedangkan untuk para siswa yang mengikuti kegiatan bengkel sastra, Khak berharap mereka dapat meneruskan apa yang telah didapat dengan menularkan dan menanamkan nilai-nilai luhur sastra dan budaya kepada rekan-rekan sekolahnya.

"Berkaryalah tanpa batas, gali ilmu sebanyak-banyaknya dalam pertemuan ini. Semoga apa yang didapatkan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari," ungkap Khak.

Narasumber kegiatan Bengkel dan Panggung Sastra adalah sutradara teater, penulis naskah teater, dan aktor/aktris teater yang sudah berpengalaman dalam bidang pendramaan, di antaranya adalah Rangga Riantiarno, Holifah Wira, Sir Ilham Jambak, dan Andhini Putri Lestari.

Rangga dikenal sebagai sosok yang turut menyutradarai lima episode Drama Radio Akhir Pekan di Museum. Rangga menyutradarai lakon-lakon pendek, seperti Sekadar Imajinasi yang merupakan karyanya sendiri dan Wabah karya Budi Ros yang direkam di sanggar Teater Koma.

Narasumber kedua adalah Holifah Wira. Holifah tercatat pernah sebagai pemain di Teater Syahid dalam naskah Ozon karya Arifin C. Noer pada tahun 2003 dan Edan karya Putu Wijaya.

Narasumber selanjutnya adalah Sir Ilham Jambak yang pernah bergabung dengan Teater Syahid. Sejak tahun 2000 dia memberi pelatihan teater dan menjadi sutradara di lingkungan sekolah dan kampus di Jabodetabek.

Terakhir, kegiatan ini menyajikan materi dari Andhini Putri Lestari. Andhini merupakan anggota Teater Koma dari tahun 2005 dan aktif di dunia teater selama 18 tahun sejak 2003, bahkan ia tetap konsisten berteater hingga sekarang. (DV)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa