Badan Bahasa Sikapi Rendahnya Tingkat Literasi di Indonesia

Badan Bahasa Sikapi Rendahnya Tingkat Literasi di Indonesia

Dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, tingkat literasi anak-anak dan orang dewasa di Indonesia sangat rendah. Berdasarkan hasil tes PISA (The Programme for International Student Assessment) yang dirilis oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) pada 2016, kemampuan membaca, berhitung, dan pengetahuan sains anak-anak Indonesia berada di bawah Singapura, Vietnam, Malaysia, dan Thailand. Sementara itu, hasil penilaian The Programme for the International Assessment of Adult Competencies (PIAAC) menyatakan bahwa 70% orang dewasa di Jakarta hanya memiliki kemampuan memahami informasi dari tulisan pendek, tetapi kesulitan untuk memahami informasi dari tulisan yang lebih panjang dan kompleks. Selain itu, 86% orang dewasa di Jakarta hanya dapat menyelesaikan persoalan aritmetika yang membutuhkan satu langkah, tetapi kesulitan menyelesaikan perhitungan yang membutuhkan beberapa langkah. Data ini disimpulkan dari hasil penilaian PIAAC, yaitu tes kompetensi sukarela untuk orang dewasa yang berusia 16 tahun ke atas.

Rendahnya literasi merupakan masalah dasar yang berdampak sangat luas bagi kemajuan bangsa. Literasi rendah berkontribusi terhadap produktivitas bangsa. Ini berujung pada rendahnya pertumbuhan dan akhirnya berdampak pada tingkat kesejahteraan yang ditandai oleh pendapatan per kapita yang rendah. Literasi rendah juga berkontribusi secara signifikan terhadap kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan. Dengan demikian, perlu ada upaya-upaya khusus dari pemerintah untuk meningkatkan literasi masyarakat Indonesia. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kompetensi para generasi muda Indonesia di bidang literasi.

Untuk menyikapi hal tersebut, Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Literasi, Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menggelar kegiatan Bimbingan Teknis Abdi Bahasa di Hotel Best Western, Jakarta pada tanggal 7—10 Juni 2021. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para generasi muda dalam hal pembelajaran literasi, terutama literasi baca-tulis bagi anak usia dini dan kelas awal. Bentuk pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis Abdi Bahasa ini dilakukan dengan metode pemaparan, ceramah, tanya-jawab, bimbingan, dan praktik.  Adapun peserta kegiatan tersebut adalah perwakilan alumni duta bahasa dari 31 provinsi. Masing-masing provinsi diwakili oleh 2 orang alumni duta bahasa sehingga jumlah keseluruhan peserta kegiatan ini sebanyak 62 orang. Dari kegiatan ini para peserta diharapkan mampu mengaplikasikan materi yang diperoleh kepada komunitas literasi di daerahnya masing-masing. (DV) 

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa