Kepala Badan Bahasa Menutup Kongres Bahasa Indonesia X

Kepala Badan Bahasa Menutup Kongres Bahasa Indonesia X

Jakarta—Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemdikbud, Prof. Dr. Mahsun, MS., secara resmi menutup pelaksanaan Kongres Bahasa Indonesia X di Hotel Grand Sahid Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2013.

    Dalam sambutannya, Mahsun mengatakan bahwa saat ini bahasa Indonesia telah ditempatkan sesuai dengan amanah pendiri bangsa yaitu bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa. Dengan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan, salah satunya melalui kurikulum 2013 dimana fungsi pembelajaran bahasa indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan dijabarkan melalui narasi teks sehingga terjadi transimisi kompetensi ilmu yang satu dengan yang lain dan melalui dunia pendidikan, bahasa Indonesia dapat ditransmisikan kepada generasi penerus secara terencana dan teratur. Hal itu juga merupakan salah satu amanat kongres bahasa Indonesia I—IX yang meski redaksinya berbeda tetapi substansinya tetap sama.  Mata rantai ini sangat strategis untuk penguatan bahasa Indonesia secara internasional karena esensi keberadaan manusia ditentukan melalui ilmu pengetahuan dan hal itu tercermin dari bahasa yang dikuasainya. Selain itu, Mahsun juga menyampaikan bahwa meskipun kongres ini adalah kongres bahasa Indonesia tetapi upaya pemeliharaan dan pembinaan keberadaan bahasa lokal terus ditingkatkan karena keberadaan bahasa lokal merupakan pendukung pemerkayaan kosakata yang didalamnya terdapat kearifan lokal masyarakat penuturnya.

    Lebih lanjut, Mahsun menyampaikan permohonan maaf bahwa pada kongres bahasa kali ini tidak bisa mempersembahkan Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi baru, tetapi akan menerbitkannya tahun depan dengan tambahan lema yang lebih memadai. Adapun buku yang diluncurkan dalam kongres adalah Tesaurus Tematis, Enslikopedi Sastra, Prosiding Kongres IX, Putusan Kongres Bahasa Indonesia I— IX, Pengantar Etimologi, Sastra dan Negara, Sastra dan Ideologi, Antologi Naskah Drama Mastera, Antologi Esai Mastera, Menoleh Kritik Sastra, Babad Mangkudiningratan, Syair Bulan Sairang, Cerita Rakyat Banyumasan “Dewi Wasowati”, Bahasa dan Peta Bahasa, dan Buku Saku Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI).

    Sementara itu, Prof Dr. Gufran Ali Ibrahim, MS., Ketua Tim Perumus Kongres Bahasa Indonesia X, menambahkan bahwa dua hal penting yang dihasilkan dari Kongres Bahasa Indonesia X ini adalah bahasa Indonesia harus menjadi pilar kelima dari empat pilar yang sudah dicetuskan MPR selama ini, karena dengan bahasa Indonesia kita dapat berkumpul dan bersatu dari seluruh nusantara, kedua penggunaan bahasa Indonesia yang mengedepankan kejujuran dalam penuturannya (tanpa basa basi) tidak membungkus kebenaran, tidak seperti yang selama ini terjadi, dimana bahasa Indonesia digunakan untuk menutupi keadaan sebenarnya. Hal itulah yang bisa memartabatkan bahasa Indonesia, tuturnya.

    Dr. Sugiyono selaku Ketua panitia Kongres Bahasa Indonesia X melaporkan bahwa dalam kegiatan Kongres kali ini tidak bisa menampung semua peminat meskipun pada akhirnya terjadi penambahan 282 orang peserta susulan, dengan kejadian ini tampaknya kesadaran untuk ikut menentukan arah perkembangan bahasa Indonesia mendapat dukungan dari masyarakat pengguna secara maksimal.

    Pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan rumusan hasil kongres oleh ketua tim perumus kepada Kepala Badan Bahasa dan penyerahan sertifikat kepesertaan kongres secara simbolis oleh Kepala Badan Bahasa kepada Dr. Ery Iswary M.Hum dari Universitas Hasanuddin Makassar, Dr. George Baolye dari Sulawesi Utara dan Illaria Galo dari Italia.

(an)

Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa