GIMM Tingkat Nasional Bentuk Penguatan Literasi Indonesia
Jakarta—Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Gerakan Membaca-Menulis (GIMM) Tingkat Nasional Tahun 2015, tanggal 24—29 Agustus 2015 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh siswa, mahasiswa, dan guru dari 34 Provinsi yang merupakan pemenang kegiatan gerakan Indonesia Membaca Menulis (GIMM) tingkat Provinsi.
GIMM Tingkat Nasional dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Bahasa, Prof. Dr. Mahsun, M.S. Dalam sambutannya, Mahsun mengatakan bahwa GIMM ini adalah sebagai salah satu bentuk penguatan literasi. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dari mulai siswa membaca sampai pemahaman indikator pencapaian membaca itu lewat kegiatan menulis. Literasi ini erat kaitannya dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no. 23 tahun 2015 tentang Pengukuhan Budi Pekerti. Sepanjang perjalanan dunia pendidikan Indonesia baru muncul peraturan yang secara eksplisit mewajibkan membaca 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai. Mahsun berharap setelah kegiatan ini siswa dan mahasiswa mampu menjadi penggerak untuk melakukan kegiatan membaca dan menulis di sekolahnya, sedangkan guru dapat membimbing siswa tentang bagaimana meningkatkan kemampuan membaca dan menulisnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pembinaan, Dra. Yeyen Maryani, M.Hum. dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah rangkaian dari kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang selama ini sudah digelar di seluruh Indonesia. Gerakan tingkat Provinsi ini dilaksanakan di 30 unit pelaksana teknis Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yaitu Balai dan Kantor Bahasa. Kepada para peserta Yeyen mengingatkan bahwa acara ini bukan hanya pertandingan saja tetapi juga merupakan sarana untuk meningkatkan keterampilan kemampuan membaca dan menulis.
GIMM ini diikuti oleh 102 peserta dari 34 Provinsi yang terdiri dari 34 orang siswa SMU/SMK, 34 orang guru bahasa Indonesia, dan 34 orang mahasiswa. Selama 6 hari kedepan peserta akan dilatih berbagai materi seperti kompetensi menulis, motivasi menulis, kemahiran membaca, dan bengkel penulisan teks. (tri)