Saini K. M.
Saini K. M. dilahirkan di Sumedang pada tangga 16 Juni 1938. Ia menyelesaikan pendidikan di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris IKIP Bandung. Pada tahun 1988—1995 Saini dipercaya menjadi Direktur ASTI Bandung (serkarang STSI). Selepas itu, pada tahun 1995—1990, Saini K.M. menjabat Direktur Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Depdikbud. Saini K.M. juga tercatat sebagai anggota Konsorsium Seni sejak tahun 1994 dan sebagai anggota Komisi Disiplin Seni sejak tahun 1999. Ia juga aktif dalam penyelenggaraan Art Summit Indonesia. Perhatiannya terhadap sastra dan teater telah tumbuh sebelum ia memasuki perguruan tinggi. Latar belakang itulah yang kemudian mendorongnya mengambil prakarsa untuk mendirikan Jurusan Teater di Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Bandung. Di samping menjadi pengajar tetap di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, Saini K.M. juga melakukan kegiatan di bidang kesenian, khususnya di bidang sastra dan teater. Di bidang sastra ia aktif menulis esai dan puisi. Tiga buah buku puisinya yang telah diterbitkan adalah Nyanyian Tanah Air Mimbar Demokrasi Press, 1969), Rumah Cermin (Sargani dan Co., 1979), dan Sepuluh Orang Utusan (PT Granesia, 1989). Kumpulan esai sastranya yang diterbitkan adalah Protes Sosial dalam Sastra (Angkasa, 1983). Di bidang teater, Saini K.M. menulis sastra lakon. Ia pernah memenangkan Sayembara Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tahun 1973 untuk karyanya Pangeran Sunten Jaya , tahun 1977 untuk karyanya Ben Go Tun, pada tahun 1978 untuk karyanya Egon, serta tahun 1981 untuk karyanya Serikat Kacamata Hitam dan Sang Prabu. Dua naskah lakon yang ditulisnya untuk anak-anak memenangkan sayembara yang diadakan oleh Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan (Depdikbud), yaitu Kerajaan Burung (1980) dan Pohon Kalpataru (1981). Sastra lakon karya Saini K.M. yang berjudul Sebuah Rumah di Argentina (1980) memenangkan hadiah dalam Sayembara penulisan yang diadakan oleh Badan Komunikasi Penghayatan Kesatuan Bangsa (Bakom PKB) Jakarta Raya. Esai tentang teater yang ditulis Saini K.M. terhimpun dalam buku Beberapa Gagasan Teater (Nurcahaya, 1981), Dramawan dan Karyanya (Angkasa, 1985), Teater Modern dan Beberapa Masalahnya (Binacipta, 1987), dan Peristiwa Teater (Penerbit ITB, 1996). Pada tahun 1999 terbit himpunan karya lakonya Ben Go Tun, Dunia Orang Mati, Madegel, dan Orang Baru dalam satu judul Lima Orang Saksi. Himpunan karya lakon itu diterbitkan pertama kali dalam bentuk buku pada tahun 2000. Lakon Ken Arok (Balai Pustaka, 1985) mendapat penghargaan sastra dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud, pada tahun 1990. Lakon lain yang ditulis Saini dan dipentaskan di berbagai daerah di Indonesia adalah Pangeran Geusan Ulun (1963), Siapa Bilang Saya Godot (1977), Restoran Anjing (1978), Panji Koming (1984), Madegel (1984), Amat Jaga (1985), Syekh Siti Jenar (1986), Dunia Orang-Orang Mati (1986), Ciung Wanara (1992), dan Damarwulan (1995). Madegel pernah dipentaskan di Jepang pada tahun 1987. Ken Arok dan Sepuluh Orang Utusan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman oleh Renate Sterngal. Bersama Jakob Sumardjo, Saini K.M. menulis buku Apresiasi Kesusastraan (Gramedia, 1986) dan Antologi Apresiasi Kesusastraan (Gramedia, 1986) untuk siswa sekolah menengah lanjutan atas. Selain itu, ia juga menulis buku untuk anak-anak, yaitu Cerita Rakyat Jawa Barat (Grasindo, 1993). Pada tahun 1960—1994 Saini menjadi pengasuh kolom puisi harian umum Pikiran Rakyat. Berbagai tulisan kritisnya tentang puisi karya penyair muda yang dimuat harian Pikiran Rakyat diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul Puisi dan Beberapa Masalahnya (Penerbit ITB, 1993). Berkat kegiatannya yang tidak pernah lelah dalam mengasuh para penyair remaja, Saini mendapat Anugerah Sastra dari Yayasan Forum Sastra Bandung pada tahun 1995. Karya lain yang telah ditulis Saini K.M. adalah sebagai berikut: a. Kumpulan Puisi 1.Nyanyian Tanah Air (Mimbar Demokrasi Press, 1969) 2.Rumah Cermin (Sargani dan Co., 1979) 3.Sepuluh Orang Utusan (PT Granesia, 1989) 4.Mawar Merah (Aksara Indonesia, 2001) b. Prosa 1.Puragabaya (1976) 2.Cerita Rakyat Jawa Barat (Grasindo, 1993) 3.Berkas yang Hilang (Aksara Indonesia, 2001) c. Lakon 1.Pangeran Geusan Ulun (1963) 2.Pangeran Sunten Jaya (1973) 3.Ben Go Tun (1977) 4.Siapa Bilang Saya Godot (1977) 5.Restoran Anjing (1978) 6.Egon (1978) 7.Kerajaan Burung (1980) 8.Sebuah Rumah di Argentina (1980) 9.Serikat Kacamata Hitam (1981) 10. Sang Prabu (1981) 11. Pohon Kalpataru (1981) 12. Panji Koming (1984) 13. Madegel (1984) 14. Amat Jaga (1985) 15. Ken Arok (Balai Pustaka, 1985) 16. Syekh Siti Jenar (1986) 17. Dunia Orang-Orang Mati (1986) 18. Ciung Wanara (1992) 19. Damarwulan (1995) d. Karya Terjemahan 1.Percakapan dengan Stalin (karya Milovan Djilas) 2.Bulan di Luar Penjara (karya Ho Tji Minh) e. Karya Nonfiksi 1.Protes Sosial dalam Sastra (1983) 2.Beberapa Gagasan Teater (1981) 3.Dramawan dan Karyanya (1985) 4.Teater Modern dan Beberapa Masalahnya (1987) 5.Apresiasi Kesusastraan (bersama Jakob Sunardjo, 1986) 6.Antologi Apresiasi Kesusastraan (bersama Jakob Sumardjo, 1986) 7.Puisi dan Beberapa Masalahnya (Penerbit ITB, 1993) 8.Peristiwa Teater (Penerbit ITB, 1996) 9.Seni Teater 1—6 (bersama Ade Puspa dan Isdaryanto, 1989 dan 1990) e. Hadiah/Anugerah/Penghargaan 1. Hadiah Sayembara Penulisan Drama Anak-Anak Direktorat Kesenian, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1980 2. Hadiah Sayembara Penulisan Drama DKJ 1973, 1977, 1978, 1980, dan 1981 3. Hadiah Sayembara Bakom PKB DKI Jakarta Raya 1980 dan 1981 4. Anugerah Sastra dari Yayasan Forum Sastra Bandung, 1995 5. Penghargaan Penulisan Karya Sastra dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1991 6. Penerima Hadiah Sastra Asia Tenggara 2001 (SEA Writte Awards 2001) Pada tahun 2001 Saini K.M. menerima penghargaan Hadiah Sastra Asia Tenggara 2001 (SEA Write Awards 2001) dari pemerintah Thailand.