Melani Budianta
Prof. Melani Budianta, M.A, Ph.D. lahir di Malang, Jawa Timur tanggal 16 Mei 1954. Melani Budianta bersuamikan seorang sastrawan yang bernama Eka Budianta. Melani adalah anak kelima dari tujuh bersaudara. Suaminya, Eka Budianta, adalah anak pertama dari sembilan bersaudara, anak pasangan guru dari Malang. Kedua pribadi yang berpunggungan ini dipertemukan oleh sastra di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Kini beliau adalah Guru Besar di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia.
Dari kecil Melani sudah menyukai sastra. Ia masuk fakultas sastra meski di SMA masuk jurusan pasti alam. Orangtuanya sempat menentang, tetapi kemudian memberikan kebebasan memilih setelah kegagalan kuliah kakaknya di kedokteran karena menuruti keinginan orangtua. Kakak keduanya itulah yang mengajari Melani mengarang dan berefleksi diri dengan membuatkan buku harian. Bakat ilmu pasti dan kesukaannya pada sastra itu menurun pada anak sulungnya, Citra, seorang dokter, yang juga penulis dan penikmat sastra. Pada usia 12 tahun Melani Budianta memenangkan lomba mengarang cerita anak-anak yang diadakan majalah Si Kuncung.
Riwayat pendidikannya ia habiskan di luar negeri. Melani Budianta Menyelesaikan studinya SI Fakultas Sastra, Universitas Indonesia (1979). Gelar M.A ia peroleh dalam Bidang Kajian Wanita Wilayah Amerika dari University of Southern Carolina (1982) dan gelar Ph.D dalam Bidang Kesusastraan dari Cornell University Amerika Serikat (1992). Selanjutnya beliau memperoleh gelar Profesor pada tahun 2005. Karya – karya kritik dan esainya banyak tersebar diberbagai majalah dan Koran. Ia pun aktif sebagai pemakalah dalam sejumlah peristiwa sastra. Beliau juga banyak menulis sejumlah pengantar untuk buku-buku sastra. Beliau paling suka menulis kata pengantar untuk buku terjemahan The God of Small Things. Melani Budianta menjadi penasehat di sebuah Yayasan “Suara Ibu Peduli” dan Scholarshf Foundation di Thailand. Beliau juga seorang editor di Jurnal Studi Budaya Antar Asia dan “Lontar”. Pernah menjadi peserta MASTERA (Majelis Sastra). Beliau sering membawakan makalah diberbagai negara, antara lain Australia, Malaysia, Taiwan, Sri langka, Belanda, Jepang, dan Cina. Makalahnya banyak bertemakan tentang poskolonial, sastra bandingan, studi budaya, dan gender. KARYA: Karya-karya Melani Budianta, antara lain:
1. Syahrir and the Childern of Bandaneira A Hurried Life of Journalist,
2. Teori Kesusastraan (terjemahan karya Rene Wellek),
3. Kado Istimewa (Antologi Cerpen yang ditulisnya dengan nama Santryarini),
4. “Transpormasi Gerakan Perempuan di Indonesia” (Horisan Esai Indonesia Bunga Rampai 2002),
5. “Budaya, Sejarah, dan Pasar New Historicism dalam Perkembangan Kritik Sastra” (Jurnal Ilmu Sastra dan Budaya, HISKI),
6. “Sastra dan Kajian Budaya” Public Lectures and Workshop, Asian Studiying Asia: Cultural Studies for Asia Context (2002),
7. “Sastra dan Interaksi Lintas Budaya” dalam Adakah Bangsa dalam Sastra (2003),
8. “In the Margin of the Capital: From Tjerita Boedjang Bingoeng to Si Doel Anak Sekolahan” dalam Keith Foulcher dan Tony Day; Clearing a Space: Postcolonial Readings of Modern Indonesian Literature, Leiden: KITLV (2002) pernah dimuat dalam versi bahasa Indonesia di Jurnal Kalam,
9. “Realisme dalam Sastra Indonesia” Beberapa Persoalan (Jejak Realisme dalam Sajak Indonesia, Pusat Bahasa), 10. “Pena yang Berdarah TKW dalam Novel Post Kolonial” (Jurnal Kalam 1998), 11. “Motinggo Busye (1937—1999) dari Zaman ke Zaman” (Horison 1999).