Badan Bahasa Menggelar Puncak Bulan Bahasa dan Sastra 2012
Jakarta—Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menyelenggarakan Acara Puncak Bulan Bahasa dan Sastra 2012 di Gedung Samudra, Rawamangun, Jakarta (Selasa, 30 Oktober). Acara Puncak merupakan akhir penyelenggaraan Bulan Bahasa dan Sastra 2012 yang telah berlangsung selama sebulan penuh, sepanjang Oktober. Tema yang diangkat adalah “Bahasa Indonesia Perekat Kerukunan Hidup Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara”.
Acara itu dihadiri oleh Kepala Badan Bahasa, pejabat Kemendikbud, pejabat Badan Bahasa, guru, mahasiswa, siswa, dan sastrawan. Dalam acara puncak itu dilakukan pengumuman pemenang lomba dan sayembara, penyerahan hadiah serta pemberian Penghargaan Badan Bahasa 2012 kepada sastrawan dan Penghargaan Sastra kepada pendidik (guru SD, SMP, SMP, dan SMA).
Dalam acara itu ditampilkan, antara lain, tarian “Puspa Wresti” yang dibawakan oleh Kadek Ridoi Rahayu dan I Gde Wahyu Adi Raditya (Duta Bahasa 2012 dari Bali), lagu “Rang Kayo Hitam” yang dibawakan oleh Dellon Kuswari (Duta Bahasa 2012 dari Jambi), dan musikalisasi puisi yang dibawakan oleh SMAK 5 Penabur, Jakarta (Penampil Terbaik I Festival Musikalisasi Puisi Tingkat SLTA Se-Jabodetabek). Yang mencuri perhatian adalah penampilan SMAN 6 yang berkolaborasi dengan SMAN 70 Jakarta. Mereka tampil kompak membawakan lima buah karya dalam musikalisasi puisi dengan tema “Jangan Menangis Tanah Airku”. Siswa kedua sekolah itu tampil dengan penuh rasa persahabatan.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Bahasa, Prof. Dr. Mahsun, M.S., menyatakan bahwa kondisi bahasa Indonesia pada saat ini, yang belum menjadi tuan di negeri sendiri, membuat Badan Bahasa sebagai satu-satunya institusi pemerintah yang membidangi masalah kebahasaan dan kesastraan secara rutin menyelenggarakan kegiatan bulan bahasa dan sastra dengan harapan bahasa Indonesia bisa menjadi tuan di negeri sendiri.
Tujuan Bulan Bahasa dan Sastra 2012 ialah menumbuhkembangkan kecintaan masyarakat terhadap bahasa dan sastra Indonesia dalam rangka mempererat kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara menuju masyarakat Indonesia yang berkarakter dan berdaya saing tinggi.
Bulan Bahasa dan Sastra tahun ini melibatkan siswa, mahasiswa, guru, sastrawan, masyarakat umum, dan orang asing (Lomba BIPA). Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi Penilaian Penggunaan Bahasa di Media Massa Cetak (Tingkat Nasional), Debat Bahasa Antarmahasiswa se-Jabodetabek dan Banten, Pemilihan Duta Bahasa (Tingkat Nasional), Sayembara Penulisan Proposal Penelitian Kebahasaan dan Kesastraan (Tingkat Nasional), Sayembara Penulisan Cerpen Remaja (Tingkat Nasional), Lomba Keterampilan Berbahasa Indonesia bagi Peserta BIPA (Tingkat Internasional), Lomba Blog Kebahasaan dan Kesastraan (Tingkat Nasional), Festival Musikalisasi Puisi bagi Siswa SLTA se-Jabodetabek dan Parade Mural Cinta Bahasa Indonesia.(an/lus)