Pendidikan Multibahasa Berbasis Bahasa Ibu, Komponen Kunci dari Inklusi Pendidikan
Jakarta, 25 Februari 2022 --- Keberadaan 718 bahasa daerah
yang tersebar di 17 ribu pulau, menjadikan masyarakat Indonesia khususnya yang
berada di daerah terpencil memungkinkan akan berbicara bahasa ibu sejak mereka
anak-anak. Selanjutnya, masyarakat akan berbicara dengan bahasa Indonesia di
ranah sekolah, pekerjaan, dan pelayanan publik. Demikian disampaikan Kepala
Badan Pengembangaan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) E. Aminudin Aziz dalam webinar
peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional (21/2).
“Bahasa dan multibahasa dapat memajukan pembangunan dunia
pendidikan dengan menyederhanakan kurikulum melalui penggunaan teknologi
bahasa. Dengan cara yang dilakukan oleh guru, yaitu kreatif dan inovatif dalam
menggunakan teknologi ketika pembelajaran, akan memacu siswa berkembang, bahkan
siswa pun akan termotivasi untuk mengoptimalkan teknologi”, ucap E. Aminudin.
E. Aminudin juga mengatakan bahasa nasional juga dipelajari
sejak siswa masuk taman kanak-kanak dan dijadikan sebagai mata pelajaran wajib
sejak sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Di sinilah, peran penting
guru sebagai agen perubahan dalam proses pembelajaran secara umum dan khususnya
pembelajaran bahasa di sekolah.
“Guru harus menjadi garda terdepan untuk memberikan
pengetahuan kebahasaan kepada siswanya. Selain itu, guru harus bertindak
sebagai fasilitator dan memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar dan
berinovasi dalam memenuhi kebutuhan siswa dalam pelajaran di sekolah,” ujar E.
Aminudin.
Dengan kata lain, kata Aminudin, guru perlu memberikan
fasilitas kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran melalui
penguasaan teknologi. Hal ini terjadi karena pada masa pandemi Covid-19, telah
membuka peluang dan tantangan guru melakukan kreativitas dalam pengembangan
model pembelajaran berbasis daring.
“Meskipun di awalnya mengalami kendala dalam proses
belajar-mengajar—guru dan siswa belum terbiasa menggunakan teknologi, di sisi
lain memberikan tantangan kepada guru untuk menguasai teknologi,” ujar E.
Aminudin.
Webinar yang digelar dengan tema menggunakan teknologi untuk
pembelajaran multibahasa: Tantangan dan peluang dilaksanakan dalam rangka Hari
Bahasa Ibu Internasional yang peringati setiap 21 Februari. Tujuan webinar ini
adalah untuk mempromosikan potensi peran teknologi untuk memajukan pendidikan
multibahasa dan mendukung pengembangan pengajaran dan pembelajaran yang
berkualitas bagi masyarakat dunia.
Turut hadir dapam webinar Hari Bahasa Ibu Internasional ini
Stefania Giannini, Asisten Direktur Jenderal Pendidikan, UNESCO; Khondker M.
Talha, Duta Besar Bangladesh, Delegasi Tetap untuk UNESCO; Umid Shadiev, Duta
Besar dan Delegasi Tetap Republik Uzbekistan untuk UNESCO; dan Nivine Khaled,
Direktur, Bahasa Prancis dan Keanekaragaman Budaya Francophone, Organisasi
Internasional la Francophonie. Dalam webinar itu menghadirkan pembicara kunci
Mary Burns, Ahli dalam Pengembangan Profesional Guru dan Pembelajaran online,
Pusat Pengembangan Pendidikan (EDC).
E. Aminudin sendiri tergabung dalam panel tema 1 “Enhancing
the Role of Teachers in the Promotion of Quality Multilingual Education,
Including in Distance Learning”. Dalam diskusi panel tersebut, Aminudin
memaparkan peran guru dalam mempromosikan pembelajaran dan pengajaran
multibahasa berbasis teknologi.
Biro Kerja Sama
dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat
Jenderal
Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman:
kemdikbud.go.id
Twitter:
twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram:
instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook:
facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD
RI
Pertanyaan dan
Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#HariBahasaIbu